Bahkan pada kasus virus Corona di New York City, lebih 80% pasien yang dipasang mesin pembantu pernafasan meninggal. Demikian laporan pejabat kota maupun federal.
Namun, dokter spesialis paru-paru RS Unair Surabaya dr Alfian Nur Rasyid SpP tak membenarkan hal tersebut. Sebab, ventilator fungsinya untuk membantu pernafasan seseorang. Justru jika pasien tidak dipasang ventilator, kematiannya akan lebih cepat.
"Bukan setelah dipakai ventilator terus meninggal. Jadi kondisinya berat gagal nafas ada indikasi pasang ventilator, kalau tidak dipasang ventilator kematiannya lebih cepat," kata Alfian saat dihubungi detikcom, Selasa (14/4/2020).
Menurutnya, dengan dipasang mesin ventilator ada beberapa yang bisa bertahan hidup. Akan tetapi, karena virus Corona ini menyebabkan gagal nafas, bahkan sekitar 80% laporan dari luar negeri banyak pasien yang meninggal.
"Virus (Corona) ini dilaporkan bahwa menyebabkan gagal nafas lebih dari sekitar 80% laporan di luar negeri itu banyak yang meninggal. Bukan karena dipasang ventilator terus meninggal," tegasnya.
Dia menjelaskan, jika pasien yang gagal nafas membutuhkan dan perlu dipasang ventilator. Karena pasien bisa bertahan sampai beberapa lama juga tak menggunakan ventilator.
"Ada yang bisa dua minggu, ada yang beberapa hari. Nah itu kondisi tersebut membuat pasien infeksi berat, karena virus itu menyebabkan sesak berat. Maka butuh bantuan mesin," jelasnya.
"Mesin itu untuk menggantikan fungsi parunya yang terganggu. Kemudian pada kondisi tertentu bisa bertahan atau meninggal itu tergantung nanti kondisi pasien," tambahnya.
Mesin ventilator ini juga bisa dikatakan sebagai alat terapi pasien. Karena digunakan untuk menggantikan fungsi paru yang sedang ada infeksi, sakit, terganggu itu digantikan dengan ventilator.
"Istilahnya parunya diistirahatkan, fungsi parunya digantikan dengan mesin tersebut. Alat bantu untuk terapi," katanya.
Untuk saat ini, masih belum ada cara lain selain menggunakan alat bantu pernafasan ventilator. Karena ventilator untuk menggantikan fungsi paru-paru pasien untuk kembali normal.
Adapun efek samping yang ditimbulkan ke pasien saat menggunakan ventilator. Misalkan sampai terjadi hemothorax paru-parunya bocor karena tekanan baru trauma itu bisa menimbulkan pada pasien.
"Tapi efek samping tersebut pasti sudah dikaji dan diteliti sehingga harapannya dapat minimal terjadi pada orang tertentu," pungkasnya. (fat/fat)