Cerita Pasien Positif Corona yang Sembuh pada Wali Kota Kediri

Cerita Pasien Positif Corona yang Sembuh pada Wali Kota Kediri

Andhika Dwi - detikNews
Selasa, 14 Apr 2020 17:11 WIB
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar melakukan video conference dengan pasien positif Corona yang sembuh. Pasien itu pun bercerita soal pengalamannya.
Video conference antara Wali Kota Kediri dan pasien positif Corona yang sembuh/Foto: Andhika Dwi
Kediri -

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar melakukan video conference dengan pasien positif Corona yang sembuh. Pasien itu pun bercerita soal pengalamannya.

Pasien itu berinisial AG. Ia merupakan seorang perempuan yang bekerja sebagai ASN di Kabupaten Kediri. Ia dirawat di rumah sakit selama 18 hari dan Minggu (12/4) dinyatakan negatif Corona.

Kepada sang wali kota, ia menceritakan kisahnnya selama isolasi mandiri hingga karantina di rumah sakit. "Pada saat saya kena, belum ada imbauan untuk orang sehat mengenakan masker. Jadi kemungkinan saya kena dari pembawa virus yang tanpa gejala," kata AG, Selasa (14/4/2020).

Ia ingat, rute kesehariannya hanya dari kantor ke rumah, tidak pernah mampir kemana-mana, apalagi ke pusat keramaian. Ia pun tak punya riwayat bepergian ke kawasan yang terinfeksi kala itu.


Sampai kemudian ia merasakan deman lebih dari 38 derajat celsius. Pada malam saat demam, ia mulai mengisolasi diri dan menjauh dari keluarganya meski ia memiliki bayi usia 11 bulan. Ia mencoba minum obat penurun panas namun panas tetap pada angka 38-39 derajat celsius.

Pada saat demam hari kedua, pasien berobat ke dokter dan menjalani tes lab. Dua hari berselang ia kembali ke dokter dan tes laboratorium lagi.

"Pas hari keempat ini mulai merasakan batuk kering," imbuhnya.

Pada saat itu ia mulai dirawat di RSUD SLG, Kediri. Kemudian kondisi kesehatannya semakin menurun. Pada hari ketiga di RSUD, batuknya tidak berhenti bahkan hingga sesak napas. Maka ia menggunakan oksigen untuk membantu pernapasan.

Per Hari Ini Jumlah Pasien Positif Corona Jadi 4.839 Orang, 459 Meninggal:



Kondisinya mulai membaik setelah hari kelima. Menurutnya, setiap makan rasanya tawar semua. Makanan yang masuk ke mulut tidak ada rasanya.

Hal yang tak kalah menyedihkan, semua itu harus dijalani sendirian. Sebab tidak boleh ada yang menjenguk. Bahkan keluarga pun tidak boleh ada yang mendekat.

"Pada saat pertama kali dinyatakan positif, rasanya down dan sedih yang mendalam. Tapi alhamdulillah, karena dukungan keluarga dan juga petugas medis yang selalu memberikan dukungan dan semangat, maka saya jadi optimis untuk sembuh," jelas AG.

Selebihnya, pasien KediriKota 02 itu memberi semangat kepada pasien yang dinyatakan positif untuk tetap semangat dan tidak stres. "Ikuti anjuran dokter, hindari melihat berita yang tidak perlu. Misalnya tentang Corona, dan husnudzon kepada Allah," pesan AG.


Dalam wawancara jarak jauh tersebut, ia juga menyampaikan terima kasih kepada wali kota yang akrab disapa Mas Abu, jajaran Pemkot Kediri, dan juga semua tenaga medis yang sudah merawatnya. Pemkot juga telah memberikan perhatian pada keluarga dan masyarakat di Kelurahan Balowerti, tempat ia tinggal sehingga menenangkan pasien.

"Masyarakat Balowerti memang sangat bagus, khususnya dalam hal tolong menolongnya. Saya acungi jempol untuk masyarakat di sana atas kebersamaannya," kata Mas Abu.

Kepada masyarakat Kota Kediri pada umumnya, ia berpesan untuk mencegah rantai penularan COVID-19 ini agar terus mengikuti anjuran pemerintah. Menggunakan masker, cuci tangan, physical distancing, dan menjalankan pola hidup sehat.

"Tetap waspada tapi tak perlu takut berlebihan," pesan AG mengakhiri wawancara dengan Mas Abu.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.