Video seorang petugas medis mengenakan Alat Perlindungan Diri (APD) yang salat sambil duduk beredar di media sosial. Ia merupakan petugas yang merawat pasien Corona di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.
Dalam video berdurasi 12 detik itu, tampak seorang pria memakai baju APD lengkap. Mulai dari helm, kacamata, masker, baju APD warna biru muda, hingga sepatu bot. Petugas medis ini khusyuk menunaikan salat sambil duduk di kursi. Petugas medis lainnya yang memakai kostum yang sama, terlihat beraktivitas di depannya.
Video ini menjadi perbincangan setelah diunggah akun Facebook Ida Sulaiman pada Selasa (7/4) pukul 06.57 WIB. Sampai petang ini, video tersebut disukai 37 warganet, menuai 5 komentar dibagikan 13 kali, serta 548 kali tayang.
"Tetap semangat kawan kawanku ,tetap menjadi pelayan masyarakat, semoga covid 19 segera berlalu.amin," tulis Ida Sulaiman dalam unggahan video tersebut seperti dikutip detikcom, Rabu (8/4/2020).
Sejumlah netizen pun mengacungi jempol petugas medis dalam video yang viral ini. Pasalnya, pria dalam video tersebut tetap menunaikan kewajibannya sebagai umat Islam, yakni salat. Padahal dia sedang merawat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkait Corona.
"Mantabb tdk lupa dgn kwajiban," tulis akun Saiful Hadi di kolom komentar.
"ðŸ˜ðŸ˜ kya yg lemes gitu .. semangat tuk para Medis," komentar akun Kurnia Saumiah.
Video yang viral ini ternyata direkam di ruang isolasi RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto. Pria yang salat sambil duduk memakai baju APD lengkap yakni Dani. Yaitu salah seorang perawat di Tim ISO COVID-19 di rumah sakit pelat merah tersebut.
"Benar di video itu perawat Tim Khusus Penanganan COVID-19 yang bertugas di dalam ruang isolasi. Dia masuk di ruang isolasi kan berjuang. Supaya selamat dan dilindungi, dia menunaikan salat," terang Kepala Seksi Keperawatan RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, Elis Elisabeth.
Dia menjelaskan, perawat Dani terpaksa salat masih memakai baju APD lengkap karena harus bertugas di dalam ruang isolasi. Setiap petugas medis dan paramedis wajib selalu memakai baju APD lengkap agar tidak tertular virus Corona.
"Kalau melepas baju kan tanggung karena harus kembali memakainya. Dia juga tidak bisa kemana-mana karena tim yang khusus di dalam ruang isolasi," ujar Elis.
Dia menambahkan, saat ini RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo merawat 3 PDP terkait Corona. Rumah sakit ini menyediakan 20 ruang isolasi karena ditunjuk menjadi rumah sakit rujukan Corona.