Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni menegaskan kabar tersebut hoaks. Sebab belum ditentukan lokasi mana saja yang akan dipakai sebagai lokasi karantina pemudik.
"Tidak benar, itu (pesan) yang diusulkan oleh masing-masing korwil. Kita belum memutuskan gedung mana yang mau dipakai," tutur Ipong kepada detikcom, Minggu (5/4/2020).
Ipong menambahkan pihaknya baru akan memutuskan gedung, balai desa, atau sekolah mana yang akan dipakai untuk melakukan karantina para pemudik.
"Paling cepat satu atau dua hari lagi," ujar Ipong.
Menurut Ipong, Pemkab melalui Satgas Covid 19 akan aktif mendata setiap pemudik yang datang. Baik lewat 7 pintu masuk ke Ponorogo yakni Mlilir, Sawoo, Badegan, Sampung, Sukorejo, Slahung, dan Babadan maupun melalui Satgas Desa masing-masing.
"Pemantauan lewat dua-duanya, baik dari pintu masuk dan satgas desa," imbuh Ipong.
Sementara, disinggung soal pemudik Ipong menyebut baru ada 4 orang pemudik asal Jakarta. Saat ini, keempat orang tersebut tengah menjalani isolasi mandiri.
"Terpantau tadi malam baru 4 orang dari Jakarta," tukas Ipong.
Ipong pun mengimbau kepada warga Ponorogo yang berada di luar kota untuk tidak mudik. Namun jika tetap ada yang mudik, pihaknya siap melakukan identifikasi ketat serta isolasi diutamakan mandiri.
"Gedung balai desa dan gedung sekolah saat ini kita inventarisir, untuk menyiapkan tempat isolasi di luar rumah sakit dan mandiri kurang lebih 4.000 tempat," tandas Ipong.
Data di Dinkes Ponorogo, per 4 April 2020 pukul 21.00 WIB, ada 16 orang Pasien dalam Pengawasan (PDP), 257 Orang Sakit dalam Pemantauan (ODP) dan 5362 Orang Sehat dalam Risiko (ODR).
Dengan rincian, ada 254 ODP isolasi mandiri serta 3 ODP isolasi di rumah sakit. Sedangkan 3 PDP isolasi mandiri dan 10 PDP isolasi di rumah sakit.
Sedangkan 5362 ODR terdiri dari 1217 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari negara terjangkit dan 4145 non PMI dari wilayah terjangkit di Indonesia. Serta 6 Orang Tanpa Gejala (OTG). (iwd/iwd)