Berdasarkan data di Dinkes Ponorogo hingga Sabtu (29/3) pukul 18.00 WIB, ada 2 PDP, 174 Orang Sakit dalam Pemantauan (ODP), dan 1.049 Orang Sehat dalam Risiko (ODR).
"Untuk PDP pernah dicek, hasilnya negatif," tutur Kadinkes Ponorogo Rahayu Kusdarini kepada detikcom, Senin (30/3/2020).
Irin, sapaan akrab Rahayu, mengatakan awalnya jumlah PDP di Ponorogo ada 7 orang, hasilnya 5 orang negatif. Sedangkan 2 sisanya masih menunggu hasil swab.
"Untuk ODP rinciannya 172 orang menjalani rawat jalan dan 2 orang menjalani rawat inap di RSUD dr. Harjono," terang Irin.
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni mengatakan tingginya angka ODR ini karena banyak masyarakat yang memberikan info terkait para pendatang.
"Banyaknya ODR ini karena banyak info dari masyarakat, terkait para pendatang yang datang dari kabupaten lain atau negara terjangkit," jelas Ipong.
Menurut Ipong, pengawasan terhadap mobilitas warga terutama para TKI kini diperketat. Sebab, rata-rata ada 20-30 TKI pulang ke Ponorogo karena habis masa kontrak.
"Karena ada pembatasan dari Kemendagri sejak 23 Maret lalu, arus TKI sekarang mulai berkurang," imbuh Ipong.
Disinggung soal arus mudik, lanjut Ipong, belum ada arus mudik besar-besaran masuk ke Ponorogo. Namun pihaknya memastikan ada 7 titik pos pantau yang berada di pintu masuk Ponorogo seperti Mlilir, Sawoo, Badegan, Sampung, Sukorejo, Slahung, dan Babadan.
"Kami juga cek apakah para pengendara ini berasal dari Magetan, Madiun, Kediri, Blitar, Malang, Surabaya, Solo, Yogyakarta, Bogor maupun Jakarta, jika iya dan suhu tubuh mereka di atas 37,5 derajat kami suruh balik ke asal masing-masing," pungkas Ipong.
Angka Positif Corona Naik Terus, Yuri: Banyak Masyarakat Belum Isolasi:
(iwd/iwd)