.webp)
Warga desa terpapar virus corona di Magetan memasang banner isolasi kampung. Menurut camat setempat, itu bukan bentuk pemblokiran, melainkan peningkatan kewaspadaan.
"Betul itu ada di desa wilayah saya kecamatannya" ujar Camat Barat, Yok Sujarwadi saat dihubungi detikcom, Selasa (31/3/2020).
Banner yang fotonya tersebar di aplikasi percakapan WhatsApp tersebut, kata Yok, bukan untuk memblokir jalan. Namun untuk kewaspadaan terkait virus corona. Menurutnya, banner itu berada di sebuah desa yang telah terpapar covid-19.
"Itu hanya imbauan, tapi bukan ditutup, bukan (blokir). Itu juga untuk kewaspadaan warga baik dari desa tersebut maupun luar desa. Karena desanya termasuk wilayah berisiko covid-19," imbuhnya.
Yok menambahkan, di desa yang sudah terpapar virus corona itu ada 20 kepala keluarga yang telah dilakukan isolasi mandiri. Yakni satu RT yang terdiri 60 jiwa. Di mana 20 di antaranya anak-anak.
"Warga yang di wilayah berisiko terdampak itu ada sekitar 20 rumah, warganya yang diisolasi langsung. Kini sudah membuat grup WhatsApp untuk koordinir layanan," paparnya.
Menurutnya, saat ini pihak Muspicam telah membuat posko dan melakukan penjagaan di lingkungan desa terpapar corona tersebut. "Mulai kemarin telah dibuat posko pelayanan terpadu untuk layani kebutuhan dari warga," lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, pasien positif corona di Magetan bertambah satu yakni di Kecamatan Barat. Kini totalnya jadi sembilan di kabupaten tersebut. Pasien yang dinyatakan positif corona itu yakni pria 50 tahun yang meninggal di RSUD Sidoarjo pada Jumat (27/3) dan dimakan di Magetan.
