Ya, warga binaan ini memproduksi masker handmade untuk memenuhi kebutuhan klinik lapas, pegawai, dan warga binaan pemasyarakatan (WBP). Pembuatan masker handmade yang mereka labeli 'Jail' ini melibatkan 10 warga binaan secara bergiliran.
"Lapas kan tertutup. Jadi, kalau satu orang saja terpapar virus, penyebaran virus akan cepat. Makanya, sebagai langkah antisipasi, kita buat masker sendiri," kata Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik (Binadik) dan Kegiatan Kerja Lapas Lamongan Dwi Achmad dalam perbincangannya dengan wartawan, Selasa (31/3/2020).
Dwi mengatakan pembuatan masker ini menjadi salah satu upaya pencegahan penyebaran Corona, khususnya di Lapas Lamongan. Dwi menyebut 10 warga binaan yang dilibatkan untuk pembuatan masker ini telah dibekali dengan keterampilan menjahit dan mampu memproduksi 150 lembar masker.
"Karena kita tahu sendiri di luaran itu masker dan hand sanitizer langka, jadi kita dituntut berkreasi bagaimana di dalam lapas itu upaya pencegahan bisa semaksimal mungkin. Jadi tercetus untuk membuat masker secara internal," ujar Dwi mengungkapkan latar belakang pembuatan masker oleh warga binaan ini.
Dwi menjelaskan masker ini terdiri atas tiga lapis, yakni kain berpori, kemudian tisu dua lapis, kemudian ditambah satu lapis untuk refill. Dan lapisan terakhir bisa dilepas dan diganti. "Jail itu kan artinya penjara. Karena background pembuatnya ini kan warga binaan, makanya kita pilih istilah Jail untuk merek masker ini," terang Dwi terkait pemilihan label 'Jail'.
Untuk saat ini, lanjut Dwi, masker buatan warga binaan ini memang baru digunakan di lingkup internal Lapas Lamongan. Harapannya, adanya masker handmade ini dapat membantu masyarakat, khususnya petugas lapas dan warga binaan pemasyarakatan untuk melindungi diri dari terpaparnya virus corona.
Lapas Lamongan, imbuh Dwi, telah menyusun rencana memasarkan masker produksi warga binaan tersebut ke luar lapas dan dapat memproduksi secara massal sebagai salah satu produk unggulan dari Lapas Lamongan. Untuk itu, Lapas Lamongan pun telah berkomunikasi dengan lapas lain untuk bisa memasarkan 'Jail'.
"Untuk ke depan, rencananya kita produksi massal, kita coba pasarkan di masyarakat luas. Harapannya warga binaan setidaknya bisa ikut membantu pencegahan virus Corona yang ada di luar Lapas," pungkasnya. (fat/fat)