"Saya berharap muka itu juga disabun, kemudian rambut, karena nggak ada gunanya kalau tangan kita (bersih) ngusap rambut, terus habis itu ngucek mata. Sekarang nggak hanya cuci tangan, tapi juga muka," kata Risma di Balai Kota, Selasa (31/3/2020).
Baginya, yang terpenting adalah pencegahan virus Corona. Sebab, petugas dan tim medis rumah sakit sudah kewalahan.
"Karena rumah sakit sudah kewalahan. Petugas juga kewalahan, belum lagi sarpras. Kita tidak mungkin minta sembuh kemudian kita mengorbankan orang lain. Kita harus sehat untuk membantu tugas medis," jelasnya.
Sementara itu, Pemkot Surabaya telah menyebar lebih dari 500 wastafel di beberapa titik. Tujuannya agar warga mencuci tangan dan mencuci wajahnya dengan sabun. Nantinya, pemkot juga berencana mengisi ulang sabun di wastafel yang ada di seluruh Surabaya, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir kehabisan sabun.
![]() |
Atas keinginan itu, Pemkot Surabaya menerima bantuan sabun cuci tangan antibakteri sebanyak 35 jeriken atau 700 liter dari sebuah perusahaan. Bantuan sabun cuci tangan itu nantinya akan mengisi ulang wastafel yang tersebar di beberapa titik.
"Mekanismenya, akan kami refill tiga hari sekali sebanyak 700 liter di Dinas Cipta Karya sampai masa kedaruratan corona dicabut pemerintah," kata Public Relations PT Wings Surya Oucky Hertanto di Balai Kota Surabaya.
Bukan hanya sabun cuci tangan, pihaknya juga memberikan tiga wastafel. Ia berharap pemutusan tali penyebaran virus corona tidak hanya dilakukan pemerintah, tapi juga perusahaan-perusahaan.
"Kami sumbangsih sabun cuci tangan karena kami ingin masyarakat rutin cuci tangan karena sangat penting untuk menjaga kebersihan. Dengan cuci tangan, diharapkan pemutusan penyebaran corona bisa teratasi," pungkasnya. (fat/fat)