Saat dikonfirmasi detikcom pada Sabtu (28/3), Ketua Satgas Penanggulangan COVID-19 RSUD Prof Dr Soekandar dr Gigih Setijawan menyatakan merawat 7 PDP corona di ruang isolasi. Menurut dia, 2 PDP dirawat sejak Kamis (26/3). Yakni perempuan 60 tahun asal Kecamatan Gedeg dan pria 48 tahun dari Kecamatan Mojosari.
Sedangkan 5 PDP masuk ke RSUD Prof Dr Soekandar pada hari yang sama, Jumat (27/3). Yaitu pria 80 tahun dari Kecamatan Mojosari, pria 26 tahun dari Kecamatan Kutorejo, pria 50 tahun dari Kecamatan Kemlagi, pria 33 tahun dari Kecamatan Pungging, serta pria 33 tahun dari kecamatan Jetis.
"Yang sudah kami pulangkan PDP laki-laki 48 tahun asal Kecamatan Mojosari dan perempuan 60 tahun asal Kecamatan Gedeg. Karena gejala klinis pneumonia (radang paru-paru) sudah membaik, sudah kami lakukan rapid test," kata dr Gigih saat dikonfirmasi detikcom, Senin (30/3/2020).
Namun, PDP yang dirawat di ruang isolasi RSUD Prof Dr Soekandar kembali bertambah 3 orang. Yaitu pria usia 18 tahun asal Kecamatan Kutorejo, perempuan 57 tahun dari Kecamatan Mojosari, serta perempuan usia 45 tahun asal Kecamatan Ngoro.
"Tiga PDP tambahan masuk Jumat (27/3) dan Sabtu (28/3). Ada gejala klinis batuk, tapi tidak sesak, serta ada riwayat perjalanan dari Surabaya," terangnya.
Dengan begitu, saat ini RSUD Prof Dr Soekandar mengisolasi 8 PDP corona. Ke-8 pasien telah menjalani rapid test. Para pasien belum bisa dipastikan negatif atau positif corona. Menurut dr Gigih, untuk memastikannya dibutuhkan tes swab.
Sayangnya, hanya 2 PDP yang menjalani tes swab karena rumah sakit pelat merah ini kehabisan Virus Transport Media (VTM). Yakni alat untuk membawa sampel swab ke laboratorium di Surabaya. Hasil tes swab kedua PDP itu juga belum keluar.
"Tes swab saat ini terkendala tidak adanya VTM," tandasnya. (fat/fat)