Namun, hingga Minggu (22/3/2020), tak satu pun tempat wisata di Situbondo yang tutup. Salah satunya, Wisata Bahari Pasir Putih di tepi jalur Pantura Kecamatan Bungatan. Meski tetap beroperasi, namun jumlah kunjungan wisatawan ke wisata pantai andalan Situbondo itu turun drastis.
"Untuk tingkat kunjungan dibanding tahun 2018 dan 2019 pada bulan yang sama, bulan-bulan ini memang sepi. Tapi saat ini jauh lebih sapi lagi karena dampak corona," kata Direktur Perusda Pasir Putih, Yasin Ma'sum di lokasi wisata, Minggu (22/3/2020).
Yasin menjelaskan, anjloknya tingkat kunjungan dampak corona ini membuat Perusda Pasir Putih kehilangan pendapatan hingga sekitar 75% dibanding biasanya. Baik kunjungan wisatawan maupun hunian hotel di area wisata perusda setempat. Tak heran, jika per hari ini saja, pihak Perusda Pasir Putih mengalami defisit keuangan hingga Rp 20 jutaan.
"Kalau seperti ini sampai akhir bulan ini nanti, diperkirakan kondisi keuangan kita bisa minus Rp 60 juta. Mudah-mudahan bulan depan kondisinya membaik, sehingga pendapatan kita tidak turun drastis," papar Yasin.
Menurut Yasin, pihaknya akan terus berkoodinasi dengan pemerintah, khususnya pemerintah daerah sebagai pemilik modal, serta pembina BUMD Kabupaten. Termasuk yang berkaitan dengan himbauan Gubernur Khofifah agar seluruh tempat yang berpotensi mengundang keramaian ditutup. Salah satunya adalah tempat wisata.
"Kami tentu harus bijaksana menyikapi himbauan itu. Kami akan terus berkoordinasi dengan Pemkab dan pembina BUMD, terkait langkah apa yang harus kita ambil. Karena kami juga harus mengedepankan keselamatan pengunjung dan karyawan sendiri. Kalau memang harus ditutup, nanti akan kami tutup," tandas Yasin. (fat/fat)