Pembersihan tak hanya di sepanjang pantai, namun juga di dalam laut. Agar terumbu karang di area konservasi sebagai tempat habitat ikan tetap terawat, nelayan yang tergabung dalam Kelompok Samudera Bakti ini secara bergiliran melakukan bersih-bersih terumbu karang dari lumpur dan sampah yang ada di dasar laut dengan cara menyelam.
"Cuaca cerah sekali hari ini. Kita lakukan pembersihan di dalam laut. Tadi sempat membersihkan lumpur di terumbu karang," ujar Yanto, salah satu nelayan yang menyelam di Bangsring Underwater kepada detikcom, Minggu (22/3/2020).
Tak sedikit sampah plastik juga banyak yang menempel di terumbu karang yang ditanam oleh nelayan setempat ini. Aktivitas bersih-bersih terumbu karang ini tetap dilakukan agar ekosistem laut yang ada di kawasan konservasi di perairan selat bali ini tetap terjaga dan terawat.
"Kita tadi sempat mengangkat sampah yang menyangkut di karang," pungkas pria nelayan Kelompok Samudera Bakti ini.
![]() |
Aktivitas pengunjung yang biasanya ramai melakukan snorkeling maupun diving di dasar laut untuk sementara waktu sudah tidak diperbolehkan lagi. Penutupan tempat wisata ini dilakukan sebagai langkah untuk menghindari banyaknya kerumunan warga dalam mencegah penyebaran virus corona.
"Sejak 16 Maret lalu kita tutup destinasi wisata ini. Sebelumnya kita kasih pengertian kepada nelayan terkait dengan penutupan ini. Setelah mengerti akhirnya saat penutupan kita lakukan pembersihan terumbu karang," ujar Ikhwan Arief, Ketua Nelayan Samudera Bakti.
Ikhwan mengaku akibat adanya penutupan ini omset pendapatan pengelola tempat wisata otomatis mengalami penurunan drastis. Namun meski begitu, pihak pengelola tempat wisata tetap menyadari bahwa kegiatan penutupan ini untuk kebaikan bersama agar penyebaran virus corona yang semakin mewabah tak semakin menyebar luas.
Pihak pengelola tempat wisata berharap agar masyarakat juga ikut memahami terkait aktivitas tempat wisata untuk pengunjung ini. Mereka meminta masyarakat untuk mematuhi arahan dari pemerintah agar tidak memaksakan diri melakukan aktivitas di luar rumah maupun berkumpul dengan banyak orang agar penyebaran virus corona bisa tidak merajalela.
"Meski tidak ada pendapatan destinasi wisata. Para nelayan masih bisa melaut. Semoga ini segera berakhir," pungkasnya. (fat/fat)