Salah satunya dengan menggelar analisis yang mendatangkan sejumlah ahli. Para ahli dari KPU hingga tokoh agama ini blak-blakan mengenai apa saja kemungkinan yang akan terjadi di wilayah Jatim.
"Kegiatan analisis yang kami laksanakan yang dalam hal ini bekerjasama dengan Intelkam ini adalah pertama untuk meningkatkan kemampuan daripada community intelijen, baik di dalam Ditintelkam Polda Jatim ataupun wilayah Jawa Timur, terutama di kota kabupaten yang akan melaksanakan Pilkada," kata Dirintelkam Polda Jatim Kombes Slamet Hariyadi di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Kamis (19/3/2020).
Selain itu, Slamet memaparkan para intelijen ini akan diberi pemahaman tambahan bagaimana kejadian yang berpotensi konflik dan cara mengantisipasinya.
"Sehingga para Kasat Intel dan para anggota Polda Jatim dapat mengetahui cara betul potensi konflik yang akan terjadi dan akan mendapatkan masukan dari narasumber narasumber sehingga langkah-langkah menjadikan masukan dari narasumber ini untuk mengantisipasinya," imbuhnya.
Saat disinggung daerah mana saja di Jatim yang memiliki potensi kerawanan cukup besar, Slamet menyebut seluruh daerah memiliki tingkat kerawanan masing-masing.
"Jadi untuk kerawanan Pilkada 2020 pada prinsipnya semua daerah memiliki kerawanan masing-masing. Karena setiap daerah memiliki kerawanan yang berbeda," ungkap Slamet.
Slamet menyebut ada 50 indikator kerawanan. Yang mana untuk sementara ini dalam 50 indikator tersebut, Banyuwangi menduduki peringkat pertama.
"Kalau ada 50 indikator dan 40 koneksitas itu kita dapatkan bagaimana Indeks Kerawanan Pilkada. Jadi kita sudah merangking 10, yang pertama di Banyuwangi, Sidoarjo, dan juga Mojokerto. Tapi rangking kerawanan ini akan berubah saat ada calon kepala daerah yang ada. Karena itu menjadi salah satu indikator yang ada," papar Slamet.
"Jadi kita menyusun Indeks Kerawanan Pilkada kita menggunakan 50 indikator. Jadi memang indikatornya banyak, setiap indikator kita korelasikan. Kalau kita bicara kerawanan, sekarang tahap pendaftaran, tahap pencalonan ini memiliki tingkat kerawanan," pungkasnya.
Tonton juga video KPU Sudah Terima 147 Bakal Calon Independen di Pilkada 2020:
(hil/iwd)