Para forpimda yang turut serta melakukan penyemprotan adalah Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Kapolresta banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifudin, Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Infanteri Yuli Eko Purwanto, Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Yulius Azz Zaenal, dan Kajari Banyuwangi Mohamad Mikroj.
"Sterilisasi tempat ibadah lintas agama terus dilakukan. Bahkan hari ini para Forpimda turun langsung. Ini untuk menunjukkan kepada publik bahwa dengan gotong royong, kita bisa melewati situasi ini, kita bisa mencegah penyebaran Covid-19," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas seusai melakukan penyemprotan di Klenteng Hoo Tong Bio, Banyuwangi, Rabu (18/3/2020).
Sterilisasi dilakukan ditempat pemujaan, ruang publik hingga tempat persembahyangan. Tak lupa juga digedung serba guna milik TITD Hoo Tong Bio.
Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifudin mengatakan, gerakan serentak penyemprotan disinfektan di Banyuwangi ini juga dibantu oleh TNI dan Polri. Babinsa dan Bhabinkamtibmas turun langsung membantu kegiatan penyemprotan yang dilakukan oleh PMI dan KKP.
"Kami turun bersama TNI dan Polri serta stakeholder terkait melakukan pencegahan penyebaran covid-19. Kita harapkan kegiatan ini juga dibarengi dengan hidup sehat masyarakat minimal mencuci tangan setiap kali," tambahnya.
Kelenteng Hoo Tong Bio, yang dibangun pada 1784 oleh komunitas Tionghoa setempat, tahun ini menginjak usia yang ke-236 tahun. Wajar jika Kelenteng Hoo Tong Bio masuk dalam bagian peninggalan cagar budaya Indonesia yang dikunjungi banyak wisatawan, selain juga masih difungsikan sebagai tempat ibadah.
Menurut informasi, kelenteng ini didirikan sebagai usaha untuk menghormati dan mengenang Tan Hu Cin Jin, yaitu orang yang berjasa melindungi masyarakat Tionghoa saat penjajahan Belanda di Indonesia. Dalam kurun waktu 236 tahun, kelenteng ini sudah beberapa kali mengalami renovasi, termasuk ketika kebakaran melahapnya pada 2014. Meski telah mengalami banyak renovasi dan pemugaran, bentuk asli bangunan kelenteng masih dipertahankan hingga saat ini.
Setelah dari Klenteng Hoong Tong Bio, penyemprotan dilanjutkan ke Pura Puseh Patoman, Blimbingsari. Secara bersamaan, berbagai ruang dan fasilitas publik serta kantor pelayanan publik termasuk balai desa di Banyuwangi juga disemprot disinfektan.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono menambahkan, masyarakat bisa melakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri. Cara membuatnya cukup mudah dan murah dengan bahan-bahan yang dapat dibeli secara bebas. Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), untuk membuat disinfektan bisa menggunakan cairan pemutih dengan air saja. Untuk takaran air satu liter cukup dicampur dengan 4 sendok teh cairan pemutih.
Tuang larutan desinfektan tersebut dalam botol semprot untuk membersihkan sudut rumah yang kotor atau bagian yang sering disentuh seperti gagang pintu, meja, kamar mandi, dan sebagainya. Larutan tersebut dapat membantu untuk membunuh virus.
"Jika gerakan ini dapat berjalan secara masif, insyallah Banyuwangi dapat terhindar dari virus Corona ini," harap dr Rio, sapaan akrab Widji Lestariono.
Selain menggerakkan masyarakat untuk melakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri, Bupati Anas juga memerintahkan untuk melakukan penyemprotan di sejumlah kantor instansi, perhotelan, perbankan dan fasilitas umum untuk melakukan penyemprotan secara berkala. (fat/fat)