.webp)
Dinas Kesehatan Kabupaten Malang menyampaikan, ada 90 warga berstatus Orang Dalam Risiko (ODR) corona. Mereka merupakan orang-orang yang diduga berkaitan dengan pasien suspect corona atau pernah berada di wilayah terjangkit.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dr Arbani Mukti Wibowo menyatakan, sesuai dengan statusnya, 90 ODR hanya mendapatkan pengawasan untuk mencegah penyebaran corona.
"Hasil laporan dan catatan kami, ada 90 warga berstatus ODR. Mereka belum bisa dinyatakan suspect atau tertular virus Covid-19. Statusnya hanya dalam pengawasan saja," kata Arbani kepada detikcom, Rabu (18/3/2020).
Arbani tidak membeberkan secara detail siapa saja 90 ODR tersebut. Itu dilakukan untuk mencegah kegaduhan di masyarakat.
Karena orang berstatus ODR hanya dilakukan pengawasan berdasarkan riwayatnya. "Masuk ODR karena berdasarkan riwayat," imbuhnya.
Arbani juga menyebut satu warga asal Kabupaten Malang yang meninggal dunia ketika menjalani perawatan di RS dr Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Akan tetapi, hasil uji spesimen dari Balitbangkes Kementerian Kesehatan di Jakarta menyatakan bahwa pasien tersebut negatif corona.
Wali Kota FX Rudy Pimpin Penyemprotan Disinfektan di SMPN 25 Solo:
"Hanya satu warga Kabupaten Malang yang meninggal dunia, tetapi hasil uji laboratorium menyatakan bahwa pasien tersebut negatif terjangkit Covid-19," beber Arbani.
Ia menambahkan, sebelum meninggal pasien tersebut berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19. Bersama dengan dua warga lain asal Kabupaten Malang yang berstatus sama.
"Sebelumnya, pasien yang meninggal itu statusnya adalah PDP. Ada tiga warga kami yang statusnya dinyatakan PDP, dan satu orang meninggal tetapi hasil uji lab negatif," imbuhnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Malang juga memasukkan satu warganya dengan status Orang Dalam Pengawasan (ODP). Beruntung warga Turen, Kabupaten Malang tersebut negatif corona.
"Begitu juga yang dinyatakan ODP, setelah pemeriksaan dilakukan di RSUD Kanjuruhan hasilnya juga negatif," pungkas Arbani.
