Puncak Harlah NU ke-97, Jemaah Dibatasi Bersalaman dengan Kiai

Puncak Harlah NU ke-97, Jemaah Dibatasi Bersalaman dengan Kiai

Faiq Azmi - detikNews
Sabtu, 14 Mar 2020 15:34 WIB
harlah nu
PWNU Jatim (Foto: Faiq Azmi)
Surabaya -

Penyelenggaraan Puncak Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-97 NU akan diselenggarakan di PWNU Jawa Timur pada Sabtu (14/3/2020) malam nanti pukul 18.30 WIB. Ada batasan bagi para jemaah untuk tidak menyalami para kiai yang ada di panggung.

Ketua panitia pelaksana, KH Abdussalam Shohib membenarkan hal tersebut. Pihaknya akan membatasi salaman antara jemaah dengan kiai sepuh.

"Untuk salaman kami batasi ya, mungkin bisa sekali, tapi kami ingin mempunyai kesadaran bersama. Ini dilakukan juga untuk menjaga kiai-kiai kita. Intinya kami mengingatkan agar bersalaman dan kontak fisik dengan para masyayikh agar dibatasi ketat. Kita jagalah sama-sama para kiai kita," kata pria yang akrab disapa Gus Salam ini kepada detikcom, Sabtu (14/3/2020).

Untuk pengamanan acara, PWNU Jatim akan melibatkan aparat. Selain aparat, jumlah personel keamanan juga berasal dari banser dan pagar nusa. "Karena kami menjaga para kiai. Jadi kiai diproteksi lebih ketat sebagai bentuk penjagaan kami kepada beliau," jelasnya.

Pengasuh Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang ini mengungkapkan langkah itu diambil setelah melakukan rapat dengan berbagai pihak semalam. Dalam rapat tersebut PWNU Jatim mendengar berbagai masukan dari pihak Dinas Kesehatan, Polda Jawa Timur, Kodam V Brawijaya dan nasihat para kyai sepuh.

"Soal posisi panggung harlah, ada di parkir utara PWNU Jatim. Jumlah personel yang di atas panggung diminimalisir dan jarak panggung dengan jemaah minimal 2-3 meter," papar Gus Salam.

Sementara KH Syafrudin Syarif, Katib Syuriah PWNU Jatim menjelasakan bahwa salaman dengan para tokoh dan kiai memang tidak sebebas biasanya. Hal itu sudah sesuai anjuran dari para dokter, apalagi puncak harlah NU akan dihadiri banyak orang.

"Ini ikhtiar dan mengantisipasi, barangkali ada pengunjung dan saudara-saudara kita yang hadir, namun mungkin karena orang banyak tidak menutup kemungkinan membawa virus itu. Kami lakukan itu sebagai langkah antisipatif, salah satunya salaman dengan tokoh dan kiai dibatasi," kata Kiai Syafrudin.

Kiai Syafrudin menjabarkan soal salaman, jemaah cukup bersalaman atau minimal melambaikan tangan dari jarak jauh kepada tokoh senior dan kiai.

"Cukup dari jauh saja salamannya, para kiai akan dijaga banser dan ansor. Ini kan langkah untuk melindungi kiai kita," tegasnya.

Kiai Syafrudin berharap acara berjalan sukses, apalagi PWNU Jatim sudah menyiapkan acara dengan baik dan berkoordinasi dengan banyak pihak. PWNU Jatim juga ingin, doa yang dipanjatkan dalam puncak harlah NU ke-97 bisa dikabulkan oleh Allah SWT.

"Jadi ini langkah antisipatif. Bahwa gerak batin ini sangat bagus bisa dilaksanakan sebagai wujud ikhtiar Nahdlatul Ulama. Acara ini juga bertujuan mendoakan seluruh rakyat Indonesia agar terhindar dari virus corona. Begitu juga allah berkenan mencabut virus corona dari musibah yang ada di dunia ini," terangnya.

"Mudah-mudahan acara puncak Harlah NU sukses tidak ada yg tertular bahkan musibah virus Corona segera hilang dari Indonesia dan seluruh dunia dengan barokah para Muassis dan Auliya Nahdlatul Ulama," Pungkas Kiai Syafrudin.

Halaman 2 dari 2
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.