Ada sejumlah berita dari Jawa Timur yang hari ini mencuri perhatian banyak pembaca. Mulai soal polisi panggil pendeta yang diduga cabul hingga tentang isu pasien diduga kena Virus Corona di Gresik.
Berikut rangkuman beritanya:
Polisi Panggil Pendeta yang Diduga Cabuli Jemaatnya Selama 17 Tahun
Polda Jawa Timur membenarkan telah menerima laporan dugaan pencabulan oleh pendeta berinisial LH kepada jemaatnya. Kini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan.
"Saya mengiyakan (telah menerima laporan) dan masih dalam proses penyelidikan," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada detikcom di Surabaya, Rabu (4/3/2020).
Truno mengatakan, pihaknya akan memeriksa beberapa saksi. Salah satunya telah memanggil terlapor atau si pendeta untuk diperiksa atas dugaan perbuatan cabul yang telah dilakukannya.
"Nanti dilakukan proses pemanggilan (para saksi) oleh penyidik Direskrimum," imbuhnya.
Sementara saat disinggung apakah dalam panggilan tersebut si pendeta hadir ke Polda Jatim, Truno menambahkan belum menerima laporan kehadiran si pendeta.
"Masih belum ada laporan," pungkas Truno.
Sebelumnya, LH dilaporkan mencabuli jemaatnya. Aksi pencabulan ini dilakukan sejak 17 tahun lalu atau sejak korban berusia 9 tahun. Yang membuat miris, pencabulan itu disebut dilakukan di dalam gereja.
Tak Mampu Beri Makan Lagi, Warga Surabaya Serahkan 3 Sanca Peliharaannya
Tiga ekor ular koleksi warga diserahkan ke petugas Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas Surabaya. Tiga ular jenis sanca itu masing-masing sepanjang 3 meter, 5 meter, dan 6 meter.
Salah satu petugas BPB Linmas Surabaya Doni mengatakan, ular tersebut diserahkan pemiliknya yakni Hari Susilo (53), warga Keputih Tegal Bakti Blok C nomor 7.
"Bukan penemuan tapi warga menyerahkan ke kami sebanyak tiga ekor ular miliknya," beber Doni kepada detikcom.
Menurut Doni, penyerahan ular dikarenakan pemiliknya merasa kewalahan merawat ular-ular koleksinya. Sebab saat ini di rumahnya ada 5 ekor ular.
"Alasannya karena terlalu banyak. Ada 5 koleksinya. Kemudian 3 ekor diserahkan. Sisanya masih dipiara sendiri," terang Doni.
"Alasannya lagi karena tidak sanggup memberi makan. Pemilik ini juga kolektor satwa. Ada lagi selain ular yang harus diberi makan," tambahnya.
Usai dievakuasi, ular-ular tersebut langsung di bawa ke Mako BPB Linmas. Rencananya ular tersebut akan diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jatim.
Satu Warga Gresik Dicurigai Terkena Virus Corona, Ini Faktanya
Seorang warga Gresik yang baru pulang dari Malaysia dipantau Dinkes Kesehatan (Dinkes) setempat. Informasi yang beredar pasien tersebut masuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus corona. Semula dirawat di RS Sekapuk, Gresik. Lalu dirujuk ke RSUD Ibnu Sina.
Atas rujukan tersebut, pihak RS Ibnu Sina melakukan pemeriksaan lebih intensif. Meski sempat dirawat di ruang isolasi, namun pasien tersebut tidak menjurus ke gejala Virus Corona.
"Sampai saat ini belum ada (Pasien terjangkit virus corona), masih jauh, tidak mirip," kata Plt Wadir Medik RSUD Ibnu Sina Gresik, Maftuhan kepada wartawan di ruangnya Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo.
Dia mengaku setelah ada istilah pantauan (Kecurigaan Corona) kemarin, tidak ditemukan tanda itu (Corona). "Tidak ditemukan tanda itu (Corona). Hanya pneumonia saja," tambahnya.
Pasien tersebut, jelas dia, dirujuk ke RSUD Ibnu Sina sekitar pukul 10.00 WIB, Selasa (3/3). Pasien tersebut masuk kategori ODP virus corona. Saat itu si pasien dirawat di RS Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah. Lantaran batuk terus, akhirnya dirujuk ke sini (Ibnu Sina).
"Sebelumnya dirawat di RS Sekapuk sana. Karena ini batuk terus akhirnya dirujuk ke sini," jelasnya.
Dia mengharapkan warga Gresik tidak gaduh dan khawatir dengan pemberitaan ini. Sebab, tanda-tandanya tidak mengarah ke Virus Corona. Saat ini, pasien tersebut masih dirawat di ruang isolasi khusus paru di RSUD Ibnu Sina.