"Kondisi ini adalah situasi force mayor, sehingga kita lakukan recovery. Maka dari itu dilakukan pemadaman ini," kata Manager ULP Jember Kota Suradi saat dikonfirmasi wartawan di lokasi kejadian.
Khusus untuk ruko terdampak bencana akan dipertimbangkan pemutusan langganan. Sebab ruko itu nantinya akan dirobohkan.
"Pasalnya menurut rapat koordinasi dengan pemerintah setempat, wilayah terdampak longsor ini nantinya akan dibongkar semua gedungnya. Tapi untuk bagian kanan jalan atau sisi utara jalan secepatnya akan kita perbaiki agar segera menyala (kembali teraliri listrik)," jelasnya.
Suradi berjanji secepatnya listrik di kawasan ruko ambruk itu akan menyala. Namun hingga pukul 13.00 WIB, listrik masih padam.
"Dari jam 7 pagi tadi hingga pukul 1 siang ini, kurang lebih padamnya sudah 5 jam. Tapi segera akan menyala kembali satu atau dua jam lagi," katanya.
Pemadaman aliran listrik dilakukan, untuk penormalan pasca bencana. Terkait pelanggan yang nantinya akan diputus aliran listriknya, jumlahnya ada sekitar 25 hingga 30 pelanggan.
"Prediksi kami ada sekitar 25 sampai 30 pelanggan terdampak yang mengalami musibah. Tapi masih kita komunikasikan, mau diberhentikan atau tetap menjadi pelanggan. Nanti masih kami komunikasikan," ujarnya.
Terkait proses normalisasi pasca ruko ambruk, lanjut dia, masih dilakukan normalisasi dan pengalihan jalur arus listrik. "Yang penting nyala dulu," pungkasnya.
Tonton video Tower Sutet Roboh Timpa Rumah di Rembang, Listrik di 3 Daerah Padam:
(fat/fat)