"Pemilik senapan masih diperiksa di mako," ujar Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifudin kepada detikcom, Minggu (1/3/2020).
Polisi sudah melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Selain itu, Polisi juga memeriksa beberapa saksi. Termasuk kedua orang tua korban.
"Sudarsono (bapak korban) dan Mulyono (saudaranya) masih diperiksa," imbuhnya.
Sebelumnya dikabarkan, seorang bocah, B (12) meninggal dunia akibat tertembak senapan angin milik , yang tak lain merupakan pamannya sendiri, pada Sabtu (29/2).
Anak dari pasangan Darsono dan Endang tersebut mengalami luka tembak di bagian kepala. Ia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) Banyuwangi. Namun nyawanya tidak tertolong
Polisi masih menyelidiki musibah ini. Apakah murni kelalaian atau kecelakaan. Bahkan, senapan yang merenggut nyawa B juga diamankan sebagai barang bukti.
Kala itu, Mulyono usai pulang menembak 'tupai' dengan mengendarai sepeda motor. Senapan angin dikalungkan di lehernya. Posisi ujung senapan angin berada di atas.
Kedatangan Mulyono langsung disambut beberapa bocah seumuran korban di depan rumahnya. Sontak, korban langsung naik ke sepeda motor bagian belakang yang secara tiba-tiba senapan meletus.
"Diduga tangannya korban ini masuk kepada penarik senapan dan peluru mengenai kepala korban," pungkasnya.
(sun/bdh)