Via Vallen Terpukau Keindahan Ranu Manduro di Mojokerto

Via Vallen Terpukau Keindahan Ranu Manduro di Mojokerto

Enggran Eko Budianto - detikNews
Sabtu, 29 Feb 2020 18:04 WIB
Panorama alam berupa padang rumput bekas tambang galian C di Mojokerto membuat kagum pedangdut Via Vallen. Via memuji keindahan wisata dadakan berjuluk Ranu Manduro itu.
Posting-an Via Vallen/Foto: Tangkapan Layar
Mojokerto -

Panorama alam berupa padang rumput bekas tambang galian C di Mojokerto membuat kagum pedangdut Via Vallen. Via memuji keindahan wisata dadakan berjuluk Ranu Manduro itu.

Hal itu dikatakan Via Vallen saat berkunjung langsung ke Ranu Manduro di Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Mojokerto. Dia mengunggah video kunjungannya itu di akun Instagram miliknya @viavallen beberapa jam yang lalu.

Dalam video berdurasi satu menit itu, Via Vallen terlihat berkeliling di Ranu Manduro dibonceng seorang pria menggunakan sepeda motor. Dia mengenakan masker sambil memayungi wajahnya dari matahari menggunakan tangan.

"Feeling Good bring me here. Ramai gaes, tapi emang sing ini tempatnya bagus banget," kata Via sambil bergaya ngevlog seperti dilihat detikcon, Sabtu (29/2/2020).


Pedangdut yang mempunyai nama asli Maulidia Octavia ini juga memuji keindahan Ranu Manduro melalui caption video yang dia unggah di Instagram. Via menyebut Ranu Manduro dengan kata 'feeling good'.

Dia menirukan julukan bagi Ranu Manduro yang viral di medsos. Kata 'feeling good' merupakan lirik lagu Surface berjudul Sunday Best. Lagu ini menjadi latar suara dalam video Ranu Manduro yang pertama kali viral.

"Iki tah sing jarene feeling good iku reeekk Tapiii ancen wapikkk," tulis Via Vallen.


Ranu Manduro berupa padang rumput yang di dalamnya terdapat telaga bekas galian pasir dan batu. Sejak Minggu (23/2), tempat ini ramai pengunjung karena panoramanya yang indah.

Ranu Manduro ditutup sejak Jumat (28/2) saat sedang ramai dikunjungi wisatawan. Pemilik lahan PT Wira Bumi memasang plakat larangan masuk di tengah jalan ke objek wisata dadakan ini.

Kepala Desa Manduro Manggung Gajah Eka Dwi Firmansyah menuturkan, sampai hari ini PT Wira Bumi belum membuka Ranu Manduro. Kendati dipasang plakat larangan masuk, menurut dia, masih banyak pengunjung yang datang.


Upayanya meminta izin ke perusahaan tambang itu juga tak membuahkan hasil. "Tidak dibuka karena kami tidak mendapat izin dari PT Wira Bumi," ujarnya.

Menurut pengelola yang juga warga Dusun Manduro, pengunjung yang datang mencapai seribu lebih dalam sehari. Wisatawan yang datang hanya dikenakan biaya parkir kendaraan. Yaitu Rp 5.000 untuk sepeda motor dan Rp 10.000 untuk mobil.

Warga setempat ketiban berkah. Mulai dengan menjadi juru parkir, menyewakan sepeda motor hingga menjual makanan dan minuman.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.