Universitas Brawijaya (UB) hanya menerima 14.310 mahasiswa baru untuk 2020. Menurun dibandingkan tahun sebelumnya yakni sebanyak 14.590 mahasiswa.
Wakil Rektor I Bidang Akademik Profesor Aulanni'am mengatakan, proses penerimaan mahasiswa baru terbagi menjadi tiga jalur seperti tahun-tahun sebelumnya. Pertama Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), selanjutnya Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan terakhir jalur mandiri.
"Untuk jalur SNMPTN kuota sebanyak 30 persen atau 4.300 mahasiswa dari total kuota keseluruhan sebanyak 14.310. Sedangkan jalur SBMPTN sebanyak 40 persen atau sekitar 5.724 mahasiswa. Dan jalur mandiri diberikan kuota sebanyak 30 persen atau sebanyak 4.286 mahasiswa," kata Aulanni'am kepada wartawan di Kampus Universitas Brawijaya, Jalan Veteran, Kota Malang, Kamis (27/2/2020).
Ia menambahkan, tahun ini UB membuka dua program studi baru. Yaitu Kehutanan di Fakultas Pertanian dan Akuria di Fakultas MIPA. Bagi calon mahasiswa yang ingin mendaftar jalur SNMPTN bisa melalui website snmptn.ac.id. Batas waktu pendaftaran yakni hari ini pukul 23.45 WIB.
"Saat ini merupakan hari terakhir untuk pendaftaran SNMPTN setelah dibuka mulai 14 Februari lalu. Tercatat sebanyak 30.300 siswa mendaftar sebagai calon mahasiswa baru di UB melalui jalur SNMPTN. Sementara kuota yang ada hanya 14.310 mahasiswa saja," imbuhnya.
Ia menjelaskan, setiap calon mahasiswa baru yang menjadi peserta SNMPTN, SBMPTN, maupun Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) diberlakukan kebijakan Single Sign On (OSO) yang merupakan tahap awal dari pendaftaran.
Setiap peserta wajib memiliki akun Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi atau LTMPT. Untuk registrasi bisa dilakukan dengan mengakses laman https://portal.ltmpt.ac.id/ yang dapat dilakukan sampai 5 April mendatang.
"Jumlah siswa yang lolos pada SNMPTN diseleksi langsung oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) berdasarkan urutan nilai dari masing-masing siswa di seluruh SMA di Indonesia," pungkasnya.