Perlakuan Tak Senonoh Kakak Adik terhadap Mayat Bocah SD yang Dibunuhnya

Perlakuan Tak Senonoh Kakak Adik terhadap Mayat Bocah SD yang Dibunuhnya

Enggran Eko Budianto - detikNews
Rabu, 26 Feb 2020 13:12 WIB
pembunuhan di mojokerto
Trisno saat dihadirkan dalam rilis di Polres Mojokerto (Enggran Eko Budianto/detikcom)
Mojokerto -

Dua bersaudara Trisno Sutejo (19) dan IS (17) tega membunuh seorang bocah SD karena dendam. Bukan hanya itu, Trisno juga menusuk dubur siswa kelas IV SD itu dengan sebatang bambu.

Kasus pembunuhan Ardio Wilian Oktaviano alias Dio (13), warga Desa Ketemasdungus, Kecamatan Puri, Mojokerto, dipicu dendam. Trisno menaruh dendam terhadap korban setelah mendapat pengaduan dari adik kandung mereka berinisial SS, Minggu (26/1).

Kepada Trisno, SS mengaku telah dipukul dan diejek korban saat di sekolah. SS merupakan teman sekolah Dio di SDN Ketemasdungus, Kecamatan Puri. Dio sendiri duduk di bangku kelas IV SD tersebut.

Foto: Enggran Eko Budianto/detikcom

Tanpa berpikir panjang, Trisno mengajak adik kandungnya, IS, menghabisi Dio. Adik-kakak asal Dusun Sangkan, Desa Ketemasdungus, itu membawa korban ke Jembatan Gumul, Petak 31 hutan Desa/Kecamatan Kemlagi, Mojokerto, pada Rabu (29/1). Jaraknya sekitar 30 km dari kampung mereka.

Sekitar pukul 23.10 WIB, Trisno mencekik leher Dio dan membenturkan kepalanya ke tembok pembatas jembatan. Korban pun terkulai lemas dan jatuh ke tanah.

Bukannya kasihan, pelajar kelas XI SMA itu menginjak-injak tubuh korban hingga tak bergerak lagi. Saat penganiayaan itu terjadi, IS menunggu di atas sepeda motor.

Simak Video "Penagih Utang Dibunuh dan Dibuang ke Jurang, Evakuasi Dramatis"


"Tersangka TS lalu menengkurapkan tubuh korban, menarik celananya, lalu menusuk dubur korban dengan bambu," kata Kapolres Mojokerto Kota AKBP Bogiek Sugiyarto saat jumpa pers di kantornya, Jalan Bhayangkara, Rabu (26/2/2020).

Bogiek sempat menunjukkan bambu yang digunakan Trisno menusuk dubur korban. Ukuran bambu ini sekitar 22 cm dengan diameter sekitar 1,5 cm. Kedua ujungnya tampak tumpul bekas dipotong secara rapi.

"Apa motifnya (tersangka menusuk dubur Dio dengan bambu) masih kami dalami. Korban tidak disodomi, tapi ditusuk dengan bambu," terangnya.

Selanjutnya, Trisno meminta bantuan IS untuk melempar mayat Dio ke sungai tepat di bawah Jembatan Gumul. Kedua tersangka lantas pulang ke rumah mereka pada Kamis (30/1) sekitar pukul 01.00 WIB.

Mayat Dio baru ditemukan pengguna jalan keesokan harinya, Kamis (30/1) sekitar pukul 06.00 WIB. Korban tengkurap di dasar sungai yang sedang dangkal. Separuh kepala siswa kelas IV SDN Ketemasdungus ini tertancap di lumpur.

Tubuh bocah yang usianya belum genap 13 tahun itu ditemukan sekitar 5 meter di bawah jembatan Desa/Kecamatan Kemlagi. Jembatan ini berada di jalan tengah hutan yang menghubungkan Mojokerto dengan Lamongan. Saat ditemukan, korban masih memakai baju koko warna gelap dan celana pendek motif polkadot warna abu-abu gelap.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.