Kapolres Mojokerto Kota AKBP Bogiek Sugiyarto mengatakan, Dio dianiaya Trisno dan IS hingga tewas di Jembatan Gumul, petak 31 hutan Desa/Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto pada Rabu (29/1) sekitar pukul 23.10 WIB.
"Pelaku membunuh korban dengan cara mencekik lehernya kemudian membenturkan kepalanya ke tembok pembatas jembatan," kata Bogiek saat jumpa pers di Mapolres Mojokerto Kota, Jalan Bhayangkara, Rabu (26/2/2020).
Kekerasan terhadap Dio, kata Bogiek, dilakukan oleh Trisno. Sementara IS menunggu di atas sepeda motor di dekat Jembatan Gumul.
Akibatnya, kata Bogiek, korban langsung jatuh terkulai ke tanah. Bukannya kasihan, Trisno justru menginjak-injak tubuh Dio. Setelah memastikan korban tak lagi bergerak, dia bersama IS melempar mayat korban ke sungai tepat di bawah Jembatan Gumul.
"Penyebab kematian korban utamanya adalah dicekik, kemudian dibenturkan ke tembok pembatas jembatan," terangnya.
Bogiek menambahkan, pengakuan kedua tersangka terkait cara membunuh korban juga didukung hasil visum. "Hasil visum terhadap korban ada persesuaian dengan keterangan tersangka," tandasnya.
Mayat Dio ditemukan pengguna jalan pada Kamis (30/1) sekitar pukul 06.00 WIB. Korban tengkurap di dasar sungai yang sedang dangkal. Separuh kepala siswa kelas IV SDN Ketemasdungus ini menancap di lumpur.
Tubuh bocah yang usianya belum genap 13 tahun itu ditemukan sekitar 5 meter di bawah jembatan Desa/Kecamatan Kemlagi. Jembatan ini berada di jalan tengah hutan yang menghubungkan Mojokerto dengan Lamongan. Saat ditemukan, korban masih memakai baju koko warna gelap dan celana pendek motif polkadot warna abu-abu gelap.
Simak juga video Diduga Depresi Terimpit Ekonomi, Siti Nekat Gantung Diri:
[Gambas:Video 20detik] (iwd/iwd)