Suporter Persebaya-Arema FC menyisakan derita bagi warga Kota Blitar. Aktivitas ekonomi warga nyaris lumpuh saat laga Persebaya vs Arema FC digelar di Stadion Soepriadi. Banyak petani menangis karena padi mereka rusak terinjak-injak massa suporter.
Pantauan detikcom, pagi ini beberapa petani di Kelurahan Bendo Kecamatan Kepanjen Kidul berangkat ke sawah lebih pagi. Mereka membetulkan kondisi padi yang masih bisa diselamatkan, agar bisa menuai panen dua bulan ke depan.
Afandi, warga Bendo RT 1 RW 4 mengaku, separuh tanaman padinya rusak. Banyak tanaman roboh, layu bahkan tercerabut dari tanah akibat diinjak-injak massa suporter. Afandi sempat menangis saat mendapati tanamannya rusak terinjak-injak.
"Padi saya baru satu bulan tanam. Ini yang rusak hampir separuhnya. Luas lahan saya 130 ru. Kalau biasanya panen 14 kuintal, ini kalau tumbuhnya gak sempurna ya mungkin panen tinggal 7 kuintal. Kalau harga gabah Rp 400 ribu per kuintal, berarti kerugian saya sekitar Rp 2,8 juta," kata Afandi kepada detikcom, Rabu (19/2/2020).
Petani lain yang ditugasi mendata, Imam Nurul mengatakan, dia memegang data dua kelompok tani di Kelurahan Bendo yang jumlahnya sebanyak 48 orang. Dari angka itu, sebanyak 18 petani melaporkan kerusakan akibat terinjak-injak suporter bola.
"Ada 18 petani yang lahannya rusak. Ini saya masih data sama sekalian membuktikan kerusakan itu. Karena tingkat kerusakannya ada yang ringan, sedang sampai parah," ujar Imam di lahan yang didatanya.