"Dampak banjir dan longsor di Kecamatan Pacet kemarin lusa, pipa PDAM yang terkena sebanyak 22 titik dari 5 sumber," kata Direktur PDAM Kabupaten Mojokerto Fayakun Hidayat kepada detikcom, Minggu (9/2/2020).
Ia menjelaskan, pipa-pipa yang rusak selama ini berfungsi menyalurkan air dari 5 sumber di wilayah Pacet, Kabupaten Mojokerto. Yaitu dari Sumber Sluwuk, Bendungan, Wonolopo Padusan, Coban Pelangi dan Mojo.
Kerusakan pipa-pipa tersebut, kata Fayakun, mengakibatkan suplai air ke para pelanggan terputus selama dua hari terkahir. Tidak hanya di 4 kecamatan, para pelanggan yang terdampak mencapai 5 kecamatan. Meliputi Kecamatan Pacet, Gondang, Dlanggu, Kutorejo dan Mojosari.
"Iya benar pelanggan yang terdampak lima kecamatan," ungkapnya.
Saat ini tim yang diterjunkan PDAM Kabupaten Mojokerto sedang melakukan perbaikan kerusakan pipa di 22 titik. Untuk menyambung kembali pipa yang tersapu banjir, perusahaan pelat merah itu mengalokasikan 180 batang pipa. Terdiri dari 60 batang pipa diameter 6 inchi dan 120 pipa diameter 4 inchi.
Fayakun belum bisa memastikan kapan seluruh perbaikan akan tuntas. Hari ini dia menargetkan kerusakan sambungan pipa di jalur sumber Coban Pelangi dan Bendungan selesai diperbaiki.
"Yang dari sumber Coban Pelangi ke arah Sajen (Kecamatan Pacet) dan Gondang mudah-mudahan bisa normal kembali. Insyaallah nanti malam sebagian pelanggan sudah bisa teraliri setelah tandon yang di Sajen Dan Pandan terisi," terangnya.
Selama proses perbaikan pipa, PDAM mengirim air bersih ke para pelanggan menggunakan truk tangki. Menurut Fayakun, hanya 3 truk tangki yang dikerahkan untuk mendistribusikan air.
"Sementara sampai jam 13.05 WIB tadi terkirim 6 tangki, tapi terus kami kirim sampai malam nanti," tandasnya.
Rusaknya instalasi pipa PDAM Kabupaten Mojokerto akibat diterjang bansor pada Jumat (7/2) sore. Di hari yang sama, tanah longsor memutus jalur Kecamatan Pacet-Trawas. Bahkan banjir bercampur lumpur menerjang Ponpes Amanatul Ummah di Desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet. (fat/fat)