Jatim Hari Ini: soal Karakter Virus Corona dan Kasus Zikria Hina Risma

Jatim Hari Ini: soal Karakter Virus Corona dan Kasus Zikria Hina Risma

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 06 Feb 2020 20:32 WIB
Potret virus corona baru, 2019-nCoV.
Potret Virus Corona/Foto: NMDC
Surabaya -

Ada beberapa berita dari Jawa Timur yang hari ini mencuri perhatian banyak pembaca. Mulai dari soal karakteristik Virus Corona dan tentang Zikria Dzatil yang mengajukan penangguhan penahanan.

Berikut rangkuman beritanya:

Kok Bisa WNI Tertular Virus Corona?

Seorang pembantu rumah tangga (PRT) asal Indonesia yang bekerja di Singapura dilaporkan positif tertular Virus Corona. Pakar biologi molekuler mencoba menganalisis tentang karakter virus corona yang muncul dari Wuhan ini.

"Jadi saya ingin memberikan satu gambaran bahwa virus ini memiliki tempat menempel pada reseptor nah reseptornya di host, pada orang. Untuk SARS sama MERS sudah diketahui reseptornya itu apa, sementara untuk Wuhan virus ini belum diketahui," kata Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga, Chaerul Anwar Nidom, saat berkunjung ke kantor Transmedia di Surabaya, Kamis (6/2/2020).


Menurut Profesor Nidom, virus hanya menempel pada host tertentu. Fakta di lapangan, virus Corona mengakibatkan infeksi yang cukup besar. Ia lantas bicara soal PRT berusia 44 tahun yang tertular virus Corona dari majikannya yang berinteraksi dengan turis China.

"Yang menarik ini informasi terakhir bahwa di Singapura ada WNI yang confirm terinfeksi virus Corona. Ini sangat menarik buat penelitian di laboratorium," kata Nidom.

"Apakah memang WNI yang di Singapura itu punya reseptor mirip atau sudah berbeda. Kalau berbeda apakah virusnya mutasi sehingga bisa menempel pada WNI," lanjutnya menganalisis.

Ia menyarankan pemerintah ikut menganalisis dan mengambil spesimen aslinya. "Sehingga kita bisa lebih lanjut bisa mengantisipasi untuk keamanan berikutnya," sarannya.


Karakteristik Virus Corona

Nidom menuturkan virus Corona belum bisa diprediksi seperti virus influenza karena muncul begitu saja seperti SARS, MERS. Karena itu kemunculan virus ini memang cukup mengkhawatirkan.

"Jadi dari informasi yang saya terima dari kawa-kawan internasional itu virus-virus ini belum berubah ia masih berada dalam satu kelompok kluster,virus ini masih satu kerabat, dia belum mutasi menyebar di kelompok Virus Corona. Jadi saya melihat virus Corona yang Wuhan ini memiliki kestabilan sedikit beda dengan Virus Corona yang lain karena itu kita harus memahaminya dari dinamika virus," papar Nidom.

Virus Corona diterangkan Nidom masuk kategori virus RNA. Di mana punya tingkat kesalahan dalam pembelahan yang lebih tinggi dibandingkan virus DNA.


"Kesalahan baca itu menyebabkan dia menjadi mutasi. Kalau dia melakukan mutasi maka protein yang disekresi bisa beda dan bisa mengubah daripada virus itu," jelasnya.

Sampai saat ini karakter detail virus ini belum jelas. Nidom menyarankan otoritas pemerintah memberikan penjelasan yang jelas ke masyarakat yang saat ini bingung karena informasi di sosial media.

"Saya baru mengalami di wabah kali ini penyebaran informasi bisa jauh lebih cepat dibandingkan penyebaran virus ini sendiri dan kadang-kadang membingungkan masyarakat. Harusnya pemerintah tidak terpengaruh dengan media sosial ini dan fokus pada pasien. Sekarang ini hanya menyatakan bahwa negatif virus, misalnya penumonia yang ditimbulkan oleh virus maka sampai kapan apakah sudah sembuh atau belum," sarannya.


Zikria Dzatil Ajukan Penangguhan Penahanan

Zikria Dzatil, tersangka penghinaan terhadap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengajukan permohonan penangguhan penahanan. Permohonan itu diajukan setelah Risma memaafkan Zikria, Rabu (5/2).

"Iya, kami mengajukan penangguhan penahanan," kata Advent Dio Randy, kuasa hukum Zikria kepada detikcom.

"Pengajuan penangguhan penahanannya setelah Bu Risma memaafkan, kemarin," tambah Dio.


Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akhirnya memaafkan Zikria Dzatil, netizen yang menghinanya. Sebelumnya, Zikria meminta maaf secara terbuka kepada Risma.

"Saya maafkan yang bersangkutan," ujar Risma kepada wartawan di rumah dinasnya, Jalan Sedap Malam, Rabu (5/2/2020).

"Saya sebagai manusia, saya maafkan beliaunya, karena beliaunya juga manusia. Kalau dia sudah minta maaf, saya wajib memberikan maaf," kata Risma.

Halaman 2 dari 3
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.