"Ini sebenarnya inisiatif saya sendiri untuk menjaga segala kemungkinan, walaupun selama di Cina saya tidak tinggal di daerah episentrum (virus novel corona) seperti di Wuhan," kata Mohammad Irfan Ilmi saat ditemui di rumahnya, Kamis (6/2/2020).
Menurut Irfan, langkah swakarantina itu dinilai penting, guna meminimalisir dan deteksi dini atas segala kemungkinan terhadap dampak penyebaran virus corona. Meskipun selama tiga tahun terakhir tempat tinggalnya di China cukup jauh dari Wuhan.
"Sementara saya mengurung diri tidak keluar rumah di rumah selama beberapa hari, meskipun tidak 14 seperti prosedurnya orang yang tinggal di daerah episentrum. Kalau jarak tempat tinggal saya (Beijing) dengan Wuhan itu masih 1.500 kilometer," ujar Irfan.
Irfan mengaku sejak sampai di Indonesia 3 Februari lalu, hingga saat ini kondisinya dan ketiga anggota keluarga yang lain dalam kondisi sehat dan tidak ada gejala panas atau yang lain. Selama proses swakarantina ia juga rutin mamantau suhu tubuhnya.
"Saat di pesawat kami mendapatkan surat kewaspadaan kesehatan. Kami diminta untuk mengisi dan apabila saat di rumah ada gejala panas atau yang lain diminta untuk segera ke dokter," imbuhnya.
Dijelaskan Irfan, saat hendak pulang ke Indonesia, ia telah melalui serangkaian proses 'screening' yang ketat di sejumlah titik di China. Setiap penumpang pesawat akan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh, hingga lolos pintu karantina.
Selain itu setiap penumpang diwajibkan mengisi formulir yang salah satu poinnya terdapat pernyataan tidak pernah pergi ke Wuhan selama 14 hari terakhir. Pengisian data itu akan diverifikasi boleh petugas karantina.
"Karena kalau di China itu ketika naik angkutan umum harus menggunakan semacam KTP untuk penduduk lokal dan paspor untuk pendatang. Semua terekam pernah naik kereta, pesawat atau bus apa, termasuk apakah angkutan yang ditumpangi pernah ada yang terkena corona," imbuhnya.
Irfan mengaku, selama tiga tahun tinggal di Beijing China, ia sama sekali tidak pernah mengunjungi daerah Wuhan. Jarak antara Beijing dan Wuhan diperkirakan masih sekitar 1.500 kilometer.
"Sebetulnya kalau instruksi untuk pulang ke Indonesia tidak ada, namun kalau imbauan dari KBRI memang ada. Jadi WNI yang tidak ada kepentingan mendesak diimbau untuk pulang ke tanah air dulu," kata Irfan.
Kemenkes: Aktivitas Masyarakat Natuna Normal, Kondisinya Kondusif:
[Gambas:Video 20detik] (iwd/iwd)