Kapolres Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata menuturkan, penyelidikan mengungkap misteri dari kekerasan yang dialami korban. "Peristiwa terjadi pada 15 Januari 2020. Saat itu terduga pelaku mengangkat korban dan kemudian menjatuhkannya ke atas paving. Kejadian terjadi di dalam sekolah," tutur Leonardus kepada detikcom, Rabu (5/2/2020).
Aksi perundungan itu diduga dilakukan 7 pelajar lainnya. "Setelah dijatuhkan di atas paving, kemudian diangkat lagi dan dijatuhkan ke pohon. Itu keterangan yang kita dapatkan saat proses penyelidikan," imbuhnya.
Dalam keterangannya, tujuh pelajar tersebut mengaku melakukan aksi kekerasan itu karena iseng belaka. "Jadi diakui, dalam keterangannya semua dilakukan hanya karena iseng saja. Dua kali menjatuhkan itu, pertama di atas paving dan kemudian ke pohon," beber Leonardus.
Sesaat setelah mengalami kekerasan, MS kemudian ditolong para pelajar lain. Sebab korban merintih kesakitan.
Polres Malang Kota telah menaikkan tahap penyelidikan menjadi penyidikan, setelah penyidik menemukan dua alat atau adanya tindak pidana yang dialami MS. "Kami akan mencari peran yang terduga. Apakah dari 7 orang terduga itu, siapa yang benar-benar melakukan dan memang nanti akan menjadi tersangkanya," lanjut Leonardus.
Sebelumnya, Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak (P2TPA) Kota Malang melaporkan dugaan perundungan yang menimpa MS oleh tujuh teman sekolahnya pada Jumat (31/1). Di hari yang sama, Leonardus mendatangi korban yang tengah dirawat intensif di RS Lavalette, Kota Malang. Saat itu, ia menemukan sejumlah luka di tubuh korban yang diduga kuat telah menjadi korban kekerasan.
Tonton juga video Cabuli Bergilir Gadis di Bawah Umur, Dua Remaja Mamuju Diringkus!:
[Gambas:Video 20detik] (sun/bdh)