Selain Disebut Kodok, Risma Juga Pernah Dihina Calon TKW

Selain Disebut Kodok, Risma Juga Pernah Dihina Calon TKW

Amir Baihaqi - detikNews
Rabu, 05 Feb 2020 16:10 WIB
netizen hina risma
Risma menunjukkan surat permintaan maaf Zikria Dzatil (Foto: Amir Baihaqi)
Surabaya - Selain disebut kodok, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku pernah disebut calon tenaga kerja wanita (TKW) di media sosial. Penyebutan itu ia dapatkan saat ikut membersihkan jalan atau gedung bersama petugasnya.

Meski begitu, Risma tidak menyebut detail siapa yang menyebutnya sebagai calon TKW. Justru Risma mempertanyakan apa yang salah dengan tKW. Karena nasib manusia tak bisa dinilai dari kedudukaan atau pekerjaanya.

"Ada akun lain menyebut saya bersih-bersih jalan, bersih-bersih gedung, saya dibilang saya calon TKW. Saya menyampaikan apa yang salah dengan TKW, kita tidak tahu nasib seseorang," ungkap Risma kepada awak media di rumah dinasnya Jalan Sedap Malam, Surabaya, Rabu (5/2/2020).

"Saat ini bisa saja saya di atas sebagai wali kota, tapi besok mau jadi apa saya juga tidak tahu. Apa yang salah dengan TKW, mereka bekerja dengan keringat. Apa lebih rendah? belum tentu," kata Risma.

Menurut Risma, derajatnya di mata Tuhan belum tentu lebih tinggi di mata Tuhan dari orang-orang atau petugas yang membersihkan saluran air yang penuh kotoran, bahkan kotoran manusia. Untuk itu ia juga terkadang mau ikut turun langsung membantu bersih-bersih bersama mereka.

"Saya bahkan kalau di jalan melihat orang membersihkan saluran, terus membersihkan saluran yang ada kotoran manusia, saya berfikir saya belum tentu lebih tinggi derajatnya dengan mereka dimata Tuhan," ucap wali kota perempuan pertama Surabaya itu.

"Mereka mau melakukan pekerjaan itu karena pertama mereka cari uang dan membantu agar Surabaya tidak kotor," tandas Risma.

Sebelumny, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku bingung disebut kodok oleh Zikria Dzatil penghinanya. Risma mengaku heran salah apa dirinya sehingga mendapat sebutan kodok.

"Sebetulnya kemarin alasan saya kenapa saya melaporkan. Pertama terus terang itu pribadi saya, karena kalau saya kodok, berarti ibu orang tua saya kodok. Saya tidak ingin orang tua saya direndahkan," ujar Risma.

Simak Video "Risma Maafkan Zikria, Serahkan Urusan Hukum ke Polisi"

[Gambas:Video 20detik]

(fat/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.