Ketua Pura Pastikan Tak Ada Perusakan Pasraman di Banyuwangi

Ketua Pura Pastikan Tak Ada Perusakan Pasraman di Banyuwangi

Ardian Fanani - detikNews
Rabu, 05 Feb 2020 11:18 WIB
pasraman di banyuwangi dirusak
Bagian dalam pasraman yang dicorat coret (Foto: dok. Istimewa)
Banyuwangi - Pengemong (Ketua) Pura Dharmamarga Dusun Sambirejo, Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, Sudarsono, menyatakan tak ada perusakan di Pasraman Purwa Dharma 6 (tempat belajar agama Hindu) di daerah setempat.

"Tidak ada perusakan tempat. Memang benar ada orang masuk ke Pasraman, tapi sepertinya cuma anak kecil yang masuk mencoret-coret papan tulis dan meja tulis. Juga ada buku tulis yang diacak-acak," kata Sudarsono kepada media, Selasa (4/2/2020) malam.

Sebelumnya, sempat diberitakan bahwa Pasraman Purwa Dharma 6 di Kecamatan Bangorejo dirusak. Bahkan disebut ada perusakan kitab suci. Pasraman merupakan tempat belajar anak-anak Hindu tentang keagamaan yang biasanya dibuka satu minggu sekali.

"Kerukunan dengan umat di kiri dan kanan kami terjalin rukun, baik itu dengan umat Islam maupun Kristen. Kami semuanya rukun," kata Sudarsono.

Hal yang sama dipertegas pendidik di Pasraman Purwa Dharma 6, Gatot Witoyo. Gatot mengatakan memang ada orang yang masuk ke Pasraman dan diperkirakan lewat jendela yang memang tidak terkunci. Kejadian tersebut diketahui pengurus pada 29 Januari 2020 sekitar pukul 11.00 WIB.

"Itu bukan perusakan. Ada buku tulis dicecer, lalu dicoret-coret. Meja dan papan tulis dicoret dengan kapur. Sebagian kitab suci yang ditaruh di lemari diturunkan. Seperti diacak-acak anak kecil pas main begitu. Kalau perusakan kan hancur itu lemari dan papan tulis," jelas dia.

Gatot mengatakan, sekitar 8 bulan lalu, Pasraman juga pernah dimasuki orang. "Pernah ada yang masuk ke Pasraman, ya sama kurang-lebih, mencoret-coret papan tulis, tidak sampai merusak buku dan kitab. Itu saja kejadiannya, bukan berulang kali," kata Gatot sembari menjelaskan bahwa Pasraman digunakan sekali dalam sepekan, yaitu tiap hari Minggu pagi.

Sementara itu, Camat Bangorejo Taufik langsung turun mengecek bareng forum pimpinan kecamatan ke lokasi kejadian.

"Kami bersama Babinsa dan kamtibmas langsung menuju ke lokasi," jelas Taufik.

Dia meminta warga tidak terpancing karena selama ini kerukunan antarumat beragama terjalin dengan sangat baik di wilayahnya. "Umat Hindu, muslim, Kristen, dan semuanya berdampingan rukun di daerah kami. Setiap hari juga bercengkerama bersama," ujarnya. (iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.