Misteri Kematian Dio yang Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan Mojokerto

Round-Up

Misteri Kematian Dio yang Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan Mojokerto

Tim Detikcom - detikNews
Rabu, 05 Feb 2020 09:28 WIB
penemuan mayat di bawah jembatan
Lokasi pembuangan mayat pelajar SD (Enggran Eko Budianto/detikcom)
Surabaya -

Hingga kini kematian bocah SD, Ardio Wilian Oktaviano alias Dio (13), yang ditemukan tewas di bawah jembatan Desa/Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, belum terungkap. Sebelumnya, Dio diboncengkan pria tak dikenal.

detikcom mendapatkan cerita peristiwa tersebut dari Kepala Dusun Ketemas Minhadi (52). Dia telah menggali informasi dari sejumlah saksi yang terakhir kali melihat Dio.

Minhadi mengaku, sebelum ditemukan tewas, yakni Rabu (29/1) sekitar pukul 20.00 WIB, Dio bermain gasing (kekean, bahasa Jawa) bersama tiga temannya di halaman rumah Naryo. Tempat bermain korban sangat dekat dengan rumah neneknya.

Saat itu ada seorang pria yang menghampiri mereka. Pria itu mengendarai sepeda motor, minta diantar ke rumah Yuda, warga Dusun Ketemas. Merasa tahu rumah Yuda, lanjut Minhadi, Dio pun menawarkan diri untuk mengantar pria tersebut. Menurut dia, pria itu memang memboncengkan korban ke arah rumah Yuda. Informasi ini dia dapatkan dari salah seorang teman bermain korban.

"Setelah ditanya aparat, Yuda tidak kenal orang itu. Malam itu juga tidak ada tamu yang datang ke rumahnya," ungkap Minhadi.

Berselang satu jam kemudian, sekitar pukul 21.00 WIB, pria tersebut mampir ke pom mini milik Nur Hadi di Desa/Kecamatan Puri untuk mengisi bensin. Pom mini tersebut hanya berjarak sekitar 1 km dari Dusun Ketemas. Pria tak dikenal itu memboncengkan Dio di jok belakang.

"Keterangan dari mbak pegawai Pak Nur Hadi yang mengisikan bensin, pria itu tubuhnya kurus, rambutnya pendek-berdiri, memakai anting bayi warna emas di telinga kiri dan anting model kancing baju warna hitam di telinga kanan. Usianya sekitar 17 tahunan," terang Minhadi.

Anehnya, kata Minhadi, Dio bersikap biasa saja saat diboncengkan pria tersebut. Anak tunggal pasangan Siti Asiyah (35) dan Iwan (35) ini terkesan sudah mengenal pria tersebut. Korban memakai baju yang sama dengan saat ditemukan tewas. Yaitu baju lengan panjang hitam dan celana pendek abu-abu gelap motif polkadot.

"Pegawai Pak Nur Hadi sempat bertanya ke Dio mau ke mana. Yang menjawab pria itu. Dia bilang kalau mau jalan-jalan dengan Dio. Karena biasa saja, mbaknya tidak curiga," ujarnya sembari mengatakan pegawai perempuan itu mengenal Dio karena korban teman sekolah anak Nur Hadi. Si pegawai kerap mengantar sekolah anak majikannya.

Simak Video "Mayat Bocah Laki-laki Ditemukan di Bawah Jembatan Mojokerto"

[Gambas:Video 20detik]

Saat membeli bensin di pom mini Nur Nadi, rupanya pria yang memboncengkan Dio tidak membawa uang. Dia meninggalkan ponselnya di pom mini itu sebagai jaminan setelah mengisi bensin Rp 20 ribu. Pegawai Nur Hadi pun menerima ponsel tersebut karena mengira pria itu tetangga Dio di Dusun Ketemas.

Dari pom mini Nur Hadi, menurut Minhadi, pria itu memboncengkan Dio ke arah utara atau menuju arah Desa Medali, Kecamatan Puri. Keesokan harinya, Kamis (30/1) sekitar pukul 10.00 WIB, pria yang sama kembali ke toko Nur Hadi untuk mengambil ponsel. Terduga penculik Dio itu datang seorang diri.

Saat itu, pegawai Nur Hadi belum mendapat kabar Dio ditemukan tewas di bawah jembatan Kemlagi, sehingga ponsel terduga pelaku diserahkan begitu saja. Tempat mayat korban ditemukan sekitar 15 kilometer dari Desa Puri.

"Ternyata ponselnya tidak bisa nyala. Dicoba dicas sama mbaknya tidak bisa. Mbaknya tidak tahu kalau Dio korban pembunuhan. Tahunya setengah 12 siang kalau Dio meninggal," jelas Minhadi.

Nenek Dio, Miskah, juga mendapat cerita tersebut. Dia mengaku tidak mengenal pria dengan ciri-ciri tersebut. Buruh pabrik kacang ini juga merasa tidak mempunyai masalah dengan orang lain.

"Semoga pelaku segera ditangkap, kami tidak terima karena Dio tidak salah apa-apa," tegasnya.

Kapolres Mojokerto Kota AKBP Bogiek Sugiyarto belum bisa memberi kepastian saat dimintai konfirmasi terkait kabar penculikan Dio. Karena saat ini anggotanya masih mengumpulkan informasi terkait tewasnya korban.

"Untuk sementara, informasi yang berkembang kami kumpulkan semua. Kemudian dari informasi itu yang menjadi arah penyelidikan kami. Kami belum bisa menyimpulkan apa-apa," tandasnya.

Dio ditemukan tewas sekitar 5 meter di bawah jembatan Desa/Kecamatan Kemlagi oleh pengguna jalan, Kamis (30/1) sekitar pukul 06.00 WIB. Jembatan ini berada di jalan tengah hutan yang menghubungkan Mojokerto dengan Lamongan.

Korban tengkurap di dasar sungai yang dangkal. Separuh kepala bocah kelas IV SDN Ketemasdungus ini menancap di lumpur. Saat ditemukan, jasad Dio sudah kaku. Korban masih memakai baju koko warna gelap dan celana pendek motif polkadot warna abu-abu gelap.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.