Banjir di Mojokerto Lumpuhkan Fasilitas Pendidikan dan Pemerintahan Desa

Banjir di Mojokerto Lumpuhkan Fasilitas Pendidikan dan Pemerintahan Desa

Enggran Eko Budianto - detikNews
Selasa, 04 Feb 2020 15:32 WIB
banjir di mojokerto
Banjir di Mojokerto rendam rumah (Foto: Enggran Eko Budianto/detikcom)
Mojokerto - Meluapnya Sungai Avur Watudakon juga membanjiri Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Tidak hanya merendam puluhan rumah warga, banjir juga melumpuhkan fasilitas pendidikan dan pemerintahan desa setempat.

Banjir merendam Dusun Bekucuk dan Tempuran di Desa Tempuran. Ketinggian air yang merendam permukiman penduduk mencapai selutut orang dewasa atau sekitar 55 cm.

Warga Tempuran Arifin mengatakan, banjir terjadi sejak Senin (3/2) sore. Menurut dia, banjir terjadi karena Sungai Avur Watudakon meluap akibat hujan deras yang turun Senin (3/2) sore.

"Seperti yang terlihat, ketinggian air sudah selutut orang dewasa," kata Arifin kepada wartawan di lokasi, Selasa (4/2/2020).

Kendati tempat tinggalnya terendam banjir, belum banyak warga yang mengungsi. Seperti yang dilakukan Sukiman. Dia memilih bertahan di rumahnya untuk menjaga harta benda miliknya.

"Warga ada yang mengungsi ke rumah keluarganya di luar kampung ini. Banyak juga yang bertahan di rumah," terangnya.

Tidak hanya mengganggu aktivitas warga, banjir juga melumpuhkan fasilitas pendidikan dan pemerintahan di Desa Tempuran. Karena kantor desa dan SDN Tempuran terendam banjir setinggi lutut orang dewasa.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto Zainul Arifin membenarkan banjir melumpuhkan kegiatan belajar mengajar di SDN Tempuran. Akibatnya, para siswa kelas I-V terpaksa diliburkan. Sementara kegiatan belajar para siswa kelas VI direlokasi ke gedung TPQ Desa Tempuran.

"Karena siswa kelas VI sebentar lagi menghadapi ujian, maka kegiatan belajar kami usahakan tidak terganggu," terangnya.

Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto Muhammad Zaini menjelaskan, terdapat 40 rumah warga di Desa Tempuran yang terendam banjir. Saat ini ketinggian air mencapai 55 cm.

"Kalau persawahan yang terdampak sekitar 76 hektare. Ketinggian banjir 40-50 cm," ungkapnya.

Zaini membenarkan ada sejumlah warga korban banjir yang sudah mengungsi. Hanya saja mereka memilih mengungsi ke rumah keluarga masing-masing. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Mojokerto membantu mengevakuasi warga menggunakan perahu karet.

"Ada yang mengungsi secara mendiri sejak semalam, sebagain memilih bertahan," jelasnya.

Ia menambahkan, banjir di Desa Tempuran berpotensi akan semakin meningkat. Terlebih lagi jika sore ini hujan kembali mengguyur wilayah Mojokerto. Oleh sebab itu, dapur umum didirikan di Desa Tempuran untuk memasok makanan kepada para korban banjir.

"Kami sudah kerjasama dengan Dinas Sosial untuk mendirikan dapur umum," tandasnya. (fat/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.