Petugas gabungan dan masyarakat desa bahu membahu membersihkan kayu-kayu itu agar tidak menyumbat aliran air, jika hujan kembali mengguyur kawasan itu. Sementara 85 keluarga yang dikabarkan terisolir, masih bisa mendapatkan akses keluar masuk meski harus menempuh jalur lain yang agak jauh.
BPBD Kabupaten Blitar menambahkan, banjir itu memutuskan tiga jembatan semi permanen. Sedangkan dua jembatan permanen sudah bisa dilewati setelah dibersihkan dari material batu, lumpur dan potongan kayu. Jembatan inilah yang menjadi akses warga untuk menyetorkan susu hasil perahan sapi ternak mereka ke Koperasi Susu di Semen.
"Upaya penanganan lanjutan untuk sungai dan jembatan ini dilakukakan oleh BBWS Dan Kemen PUPR," kata jawab Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Achmad Cholik dikonfirmasi detikcom, Jumat (31/01/2020).
Selain itu, mereka juga menerima laporan luasan sawah yang rusak dan ada ternak warga ikut hanyut tersapu air bah dari puncak Gunung Kawi. Sawah yang rusak karena benih padi yang baru ditanam terendam air bah dan potongan kayu bekas kebakaran lahan musim kemarau lalu.
"Hari ini laporan yang masuk ada 14 ekor ternak babi yang ikut hanyut. Sedangkan sawah yang terendam sekitar 8 hektare. Kerugian material sampai saat ini estimasnya sekitar Rp 200 juta,"
Dampak banjir bandang juga mengakibat warga 3 dusun yaitu Dusun Sukorejo, Dusun Barurejo dan Dusun Tritomoyo kesulitan air bersih. Ini karena saluran pipa air bersih yang menuju tandon dusun pemukiman putus diterjang derasnya aliran air. Kepala Desa Krisik, Hari Budi Setiawan
"Yang di Dusun Tirtomoyo saja ada sekitar 60 KK kesulitan mendapatkan air bersih. Untuk memperbaiki dan membenahi saluran airnya, kami fokuskan APBDes kesini," pungkasnya.
Dahsyatnya Banjir Terjang Lereng Gunung Kawi:
[Gambas:Video 20detik] (fat/fat)