Video berdurasi 1 menit 28 detik itu menunjukkan pemasangan baliho merupakan sosialisasi. Narasi pembentangan spanduk disuarakan oleh seorang perempuan.
Suara perempuan tersebut menyebut lokasi pembentangan spanduk berada di pasar burung Warujayeng, Nganjuk. Suara lantang itu menyebutkan pula agar masyarakat Nganjuk mengetahui bahwa Indonesia Mercusuar Dunia berjanji melunasi semua utang Indonesia.
Disebutkan dalam cuplikan video itu, Indonesia Mercusuar Dunia yang disingkat dengan IMD mengklaim bertujuan untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Berikut bunyi suara dalam video tersebut;
"Ini adalah proses pembentangan baliho IMD di A3 Nganjuk.
Berikut narasi dalam video tersebut;
"Ini adalah proses pembentangan baliho IMD di A3 Nganjuk.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, kami dari A3 Nganjuk sedang sosialisasi tentang IMD Indonesia Mercusuar Dunia. Selamat datang kepada mister Pedro, yang mulia mister Dony Pedro, bahwa di a3 Nganjuk telah dibentangkan sebagai sosialisasi kepada masyarakat agar mengerti agar mengetahui bahwa IMD Indonesia Mercusuar Dunia. Mister Dony Pedro melunasi hutang Indonesia untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Di sini kami bentangkan di pasar, pasar manuk Warujayeng, pasar burung Warujayeng di mana di sini disaksikan oleh masyarakat sekitar, masyarakat sekitar pasar di sini sehingga mengetahui bahwa program IMD untuk kesejahteraan umat dari Sabang sampai Merauke, selamat datang, selamat datang selamat datang, bersama IMD Indonesia sejahtera, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh"
Kasat Reskrim Polres Nganjuk AKP Nikolas Bagas membenarkan kejadian dalam video itu berlokasi di kabupaten Nganjuk. "Benar itu kejadian di Nganjuk dan kami masih selidik," kata Nikolas kepada detikcom, Kamis (30/1/2020).
Sebelumnya spanduk King of The King pertama kali muncul di Tangerang. Polisi belum menemukan adannya indikasi pidana pada spanduk tersebut dan akan terus diantau.
Spanduk itu kemudian terpantau muncul di Kutai Timur. Di sini polisi menangkap dua orang terkait penipuan karena meminta setoran ke pengikut dengan iming-iming miliaran rupiah. (fat/iwd)