Ketiga siswa SMP itu berinisial RA (15), asal Surabaya, serta AM (16) dan MA (15), keduanya asal Mojokerto. Ketiga remaja ini sekolah di SMP yang sama di Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.
Kapolres Mojokerto AKBP Feby Dapot Parlindungan mengatakan kasus pencurian ini terungkap setelah pengurus panti asuhan Dahlan As Syafii memasang kamera CCTV. Pasalnya, panti asuhan yang terletak di Desa Pekukuhan, Kecamatan Mojosari, Mojokerto ini kerap dibobol maling.
Teka-teki identitas pelaku pencurian akhirnya terungkap. Itu setelah RA dan MA terekam CCTV panti asuhan saat melakukan aksinya pada Kamis (16/1). Kedua remaja itu masuk ke panti asuhan dengan mencongkel pintu belakang.
"Kami identifikasi pelaku melalui rekaman CCTV," kata Feby saat jumpa pers di rumah dinasnya, Jalan Pahlawan, Kota Mojokerto, Selasa (28/1/2020).
Tidak hanya itu, lanjut Feby, pihaknya juga meringkus AM, salah seorang anak asuh di panti asuhan Dahlan As Syafii. Menurut dia, AM yang memberikan informasi kepada RA dan MA terkait letak uang dan barang berharga, serta momentum ketika panti asuhan tersebut sepi.
"RA dan MA terekam CCTV, mereka sebagai eksekutornya. Yang diambil laptop, uang dan barang berharga lainnya," terangnya.
Saat diinterogasi penyidik, kata Feby, ketiga remaja ini mengaku telah 9 kali mencuri di panti asuhan yang sama. Akibatnya, panti asuhan yatim piatu dan duafa itu menderita kerugian hingga Rp 82,5 juta.
"Uangnya dipakai para pelaku membeli kebutuhan, membeli motor untuk balap liar, top up game dan lain-lain," terangnya.
Akibat perbuatannya, RA, MA dan AM dijerat dengan pasal 363 ayat 1 ke 4e dan 5e KUHP. Ancaman hukuman 7 tahun penjara sudah menanti ketiga remaja itu.
"Karena pelakunya anak di bawah umur, proses penyidikan kami percepat, mereka didampingi Bapas (Balai Pemasyarakatan) dan kami tunjuk penyidik yang tersertifikasi untuk menyidik kasus anak di bawah umur," jelas Feby.
Sementara pelaku RA mengaku telah 9 kali mencuri di panti asuhan Dahlan As Syafii. Uang hasil curian dia gunakan untuk memenuhi gaya hidupnya.
Dia selama ini tinggal di tempat kos bersama kakak kandungnya yang juga masih sekolah. Karena ibunya telah meninggal dunia.
"Yang kami ambil uang dan laptop. Uang saya pakai beli motor untuk balap liar, top up game. Sekarang uangnya sudah tidak ada," tandasnya.
Tonton juga Air Asin Bercampur Minyak Muncul di Persawahan di Mojokerto :
[Gambas:Video 20detik] (fat/iwd)