Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA) menjadi satu dari tiga rumah sakit rujukan pasien suspect virus corona. RSSA telah menyiapkan ruang isolasi beserta tim medis sebagai bentuk kesiapan. Hingga hari ini, rumah sakit di Kota Malang ini belum menerima pasien yang terindikasi corona.
Sektretaris Tim Penyakit Infeksi Emergency dan Re-Emergency RSSA dr Rezki Tantular mengatakan, setidaknya ada 30 sampai 40 tenaga medis dari multidisiplin yang terlibat dalam tim penanganan virus corona.
"Tim berjumlah 30 sampai 40 orang dari multidisiplin seperti paru, anestesi, mikrobiologi, radiologi, spesialis anak, penyakit dalam, farmasi hingga ahli gizi yang tergabung dalam tim ini," ujarnya kepad wartawan di RSSA Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kota Malang, Selasa (28/1/2020).
Dikatakan, tim dibentuk berdasarkan SK direktur pasca penunjukkan RSSA sebagai satu dari tiga rumah sakit di Jawa Timur yang menjadi rujukan pasien virus Corona.
"Tim terbentuk berdasarkan SK direktur, karena kita tahu RSSA satu dari tiga rumah sakit yang menjadi tempat rujukan penanganan virus corona. Dua lainnya adalah RS dr Soedono Madiun dan RS dr Soetomo Surabaya," katanya.
Dia menambahkan, sampai hari ini belum diterima pasien suspect Corona. Meski demikian, tim telah melakukan simulasi untuk mematangkan kesiapan penanganan.
Simak Video "Geger Virus Corona, Daging Kelelawar di Pasar Tomohon Tetap Laris"
Bukan hanya tenaga medis, lanjut dia, RSSA juga telah menyiapkan ruang isolasi khusus. Ruang itu sebelumnya digunakan untuk penanganan suspect flu burung.Belum ada kita terima pasien yang suspect corona. Tetapi kita sudah melakukan simulasi untuk mematangkan kesiapan," imbuhnya.
"Ruang khusus sudah kita persiapkan juga, yakni ruangan isolasi yang dulunya pernah dipergunakan menangani suspect flu burung. Jumlahnya, ada lima ruangan, kita juga siapkan ruang 29, jika 5 ruangan tersebut tak menampung," sambungnya.
Rezky menganggap Indonesia merupakan negara yang sangat rentan tertular virus corona. Sebab, posisinya kini diapit negara-negara yang sudah tertular virus diketemukan awal mula di Wuhan, China itu.
"Posisi kita (Indonesia) terapit, dimana negara lain seperti Australia, Malaysia dan Singapura sudah ada pasien terkena virus corona, dan virus juga sudah menyebar di 15 negara lain," paparnya.
Lantas bagaimana penanganan tim RSSA, jika menerima rujukan pasien terindikasi Corona?. Resky menuturkan, pemeriksaan akan dimulai dengan pengambilan sampel melalui swab pada tenggorokan pasien.
"Kemudian sampel akan kita kirim ke BBLK (Balai Besar Laboratorium Kesehatan) yang ada di Surabaya. Rentan waktu untuk bisa mengetahui hasilnya selama 3 hari. Dalam waktu tersebut pasien akan ditempatkan pada ruang isolasi," pungkasnya.