.webp)
"Alhamdulillah, untuk peserta yang ikut dalam Festival Dolanan Yok ke-4 ini sangat banyak, yaitu 2000 lebih peserta. Jumlah tersebut melebihi target kami sebelumnya yang hanya menargetkan 1.700 peserta," ujar KH M Nailur Rochman, Pimpinan Ponpes Terpadu Bayt Al-Hikmah Kota Pasuruan, Senin (27/1/2020).
Dalam Festival Dolanan Yok ke-4 ini, digelar selama dua hari di kompleks ponpes, (Sabtu-Minggu/1/6/2020). Event ini diikuti oleh ribuan peserta yang berasal dari masyarakat umum dan pelajar MI/SD hingga MTS yang ada di wilayah Pasuruan.
"PP Bayt al-Hikmah adalah ruang aspirasi bagi budaya permainan khas Nusantara, yang penuh dengan filosofi pendidikan. Festival dolanan yok adalah cara mendidik dan membentuk karakter siswa dengan menyenangkan, " tutur ulama muda NU Kota Pasuruan tersebut.
Menurut pria yang juga cucu dari seorang waliyullah, KH Abdul Hamid tersebut, saat ini tidak banyak ruang bagi anak-anak untuk dolanan atau lebih tepatnya tidak banyak pihak yang serius memikirkan "dolanannya" anak-anak.
"Akibatnya, gadgetnya-lah yang menjadi teman akrab mereka, warnet-lah yang menjadi tempat favorite mereka. Sebab dolanan adalah salah satu jati diri bangsa, kekayaan budaya bangsa, dan salah satu pendidikan karakter yang sangat dibutuhkan di era milineal ini," terangnya.
Acara ini juga dihadiri oleh putri pertama KH Abdurahman Wahid (Gus Dur), Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid, Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf beserta Wakil Bupati (Wabup) KH Mujib Imron, Kepala Dispendik Jatim Wahid Wahyudi, serta sejumlah tokoh dan pejabat yang ada di wilayah Kota dan Kabupaten Pasuruan.
"Selamat atas terlaksananya kegiatan Festival Dolanan Yok ini. Hebat sekali untuk Bayt Al Hikmah, pokoknya top markotop dech," kata Alissa Wahid, saat memberikan sambutannya.
Sementara Bupati Irsyad Yusuf mengapresiasi atas terselenggaranya acara ini. Menurutnya acara Festival Dolanan Yok ke-4 ini sangat bagus dan inspiratif.
"Even Festival Dolanan Yok ini sangat bagus. Karena sebagai sarana pengenalan dan mempertahankan budaya dan dolanan khas Indonesia di era digitalisasi saat ini," ujar Gus Irsyad yang juga menjadi wali murid di Pesantren Terpadu Bayt Al Hikmah ini.
Ponpes Terpadu Bayt Al-Hikmah Kota Pasuruan merupakan salah satu ponpes yang selama ini istiqomah tetap melestarikan sekaligus mempertahankan dolanan tradisional. Pihak ponpes menyadari di tengah perkembangan zaman, santri dan santriwatinya tidak boleh gagap teknologi (gaptek).
Pantauan di lokasi acara, para peserta bersaing dengan sangat sportif untuk menjadi juara. Sedangkan jenis permainan tradisional yang dilombakan, di antaranya yaitu gasing, egrang, gobak sodor, bentik, benteng-bentengan dan lainnya. (hil/fat)
