Nyanggring, Tradisi Jamuan Makan Masakan yang Hanya Diolah Kaum Adam

Nyanggring, Tradisi Jamuan Makan Masakan yang Hanya Diolah Kaum Adam

Eko Sudjarwo - detikNews
Sabtu, 25 Jan 2020 11:37 WIB
Tradisi Nyanggring di Lamongan/Foto: Eko Sudjarwo
Lamongan -

Lamongan punya banyak tradisi yang hingga kini masih lestari. Salah satunya nyanggring.

Nyanggring merupakan sebuah tradisi jamuan makan di salah satu desa di Lamongan. Menariknya, semua juru masaknya merupakan laki-laki.

Tradisi ini masih terawat dan rutin digelar setiap tanggal 27 Bulan Jumadil Awal dalam kalender Jawa di Desa Tlemang, Kecamatan Ngimbang. Nyanggring merupakan tradisi yang berawal dari diwisudanya leluhur Desa Tlemang. Yakni Ki Buyut Terik yang bernama asli Raden Nurlali, keluarga Raja Mataram yang sekitar tahun 1677 meninggalkan kerajaan Mataram yang mengembara hingga mengabdi dan berguru pada Sunan Giri di Gresik.


"Setelah beberapa waktu menimba ilmu, Ki Terik diberi tugas untuk menyebarkan agama Islam di daerah Lamongan," kata Hidayat Eksan, seorang budayawan Lamongan dalam perbincangannya dengan detikcom, Sabtu (25/1/2020).

"Atas keberhasilannya menyebarkan agama Islam dan menumpas kejahatan, akhirnya Raden Nurlati diangkat menjadi pemimpin masyarakat Desa Tlemang dan diwisuda pada bulan Jumadilawal tanggal 27. Yang dihadiri oleh Sunan Giri dan para tamu sahabat-sahabat Raden Nurlali," imbuhnya.


Untuk menghormati para tamu yang hadir dalam wisudanya tersebut, lanjut Hidayat, Ki Terik kemudian mengerahkan warganya untuk menyajikan masakan sederhana. Dengan bumbu seadanya yang berasal dari daerah setempat, yang oleh masyarakat setempat disebut Sanggring.

"Kegiatan wisuda inilah yang oleh masyarakat setempat diberi nama selamatan Sanggring dan dilestarikan hingga sekarang. Karena dipercaya dapat menjadi obat segala penyakit agar masyarakat Desa Tlemang beserta para pemimpinnya selalu mendapat rahmat dan keselamatan dari Tuhan Yang Maha Esa," jelas Hidayat.


Kepala Desa Tlemang Aris Pramono menambahkan, jamuan makan ini menyajikan masakan berbahan dasar ayam yang dibuat sederhana atau dengan bumbu seadanya. Ayam yang dimasak, kata Aris, merupakan ayam hasil pemberian warga desa. Setiap kepala keluarga memberikan ayam lengkap dengan bumbu serta kayu bakarnya.

"Terserah yang ngasih, ayam jantan atau betina terserah. Kalau dulu harus berwarna hitam, kalau sekarang tidak harus ayam hitam," tambah Aris.

Bahan Sanggring yang telah dikumpulkan oleh warga, lanjut Aris, kemudian dimasak 40 laki-laki menggunakan 3 kenceng (wajan besar) peninggalan leluhur. Dulunya, terang Aris, nyanggring ini untuk jamuan makan prajurit. Atau ketika Ki Buyut Terik mengundang teman-teman.


"Harus dimasak laki-laki, karena Nyanggring ini juga menjadi salah satu ritual penyucian. Orang laki-laki 'kan nggak punya hadas," sambung Aris.

Aris menambahkan, setelah masakan matang kemudian dibagikan ke warga yang sudah berkumpul di lokasi Nyanggring. Tak hanya penduduk desa setempat, warga dari luar Desa Tlemang juga berduyun-duyun datang dan ikut mencicipi Sanggring.

"Sanggring itu berasal dari sangkaning wong gering atau obatnya orang sakit karena dipercaya bisa sebagai obat. Ini menjadi santapan spesial satu tahun sekali bagi warga Tlemang dan sekitarnya," beber Aris.


Julukan Ki Buyut Terik merupakan gelar yang diberikan warga karena kesaktiannya menumbuhkan batang pohon yang sudah kering. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan Ismunawan mengapresiasi warga Desa Tlemang. Yang tetap menjaga tradisi warisan leluhur di tengah masuknya pengaruh budaya dari luar.

Ismunawan menambahkan, Pemkab Lamongan juga sudah memasukkan acara ini sebagai salah satu agenda wisata di Lamongan. "Acara semacam ini, yang tua mengajarkan budaya ke yang muda. Jangan sampai semangat Ki Buyut Terik ini tidak menurun sehingga harus diperingati terus. Nilai luhur budaya harus kita pertahankan," pungkasnya.

Halaman 2 dari 3
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.