"Kemarin sore sampai tadi malam, kita sudah lakukan pengamatan dengan menguji serangga itu menggunakan limbah ternak atau kotoran sapi," kata Kepala Disnak Keswan Situbondo, drh M Hasanuddin Riwansia kepada detikcom saat dikonfirmasi, Jumat (17/1/2020).
Hasil pengamatan, serangga misterius itu ternyata memiliki kesesuaian habitat dengan kotoran sapi. Sehingga hewan aneh itu diyakini akan mampu mengubah limbah ternak menjadi kompos. Jika dikelola dengan baik, kompos bisa menjadi pupuk organik sebagai penyedia unsur hara tanaman.
"Sebenarnya secara alamiah (serangga itu, red) sering kita jumpai. Jadi tidak ada yang istimewa. Yang menjadikan istimewa, karena serangga itu berkumpul begitu banyak. Sehingga seolah-olah seperti wabah. Bagi orang yang tidak paham, rasa takut pasti ada," tandas pria yang akrab disapa drh Udin itu.
Menurut drh Udin, serangga itu tidak memiliki dampak signifikan kepada manusia dan lingkungan sekitar. Baik secara ekonomi maupun kesehatan. Justru serangga itu bisa membawa manfaat sebagai dekomposer.