Serangan serangga sejak Jumat (10/1) ini hingga kini belum juga terkendali. Pemilik rumah beserta anak-anaknya terpaksa mengungsi. Bahkan saat membersihkan di pagi harinya, mereka mendapat 5 ember lebih serangga yang memiliki bau menyengat. Bentuknya pun juga menyerupai kepiting tanah. Namun bukan kepiting tanah pada tanaman padi.
"Kalau dibersihkan, dapet serangga 5 ember," kata Pandi singkat saat dikonfirmasi.
Serangga-serangga itu menghuni rumah tersebut mulai sekitar tempat tidur, lemari, lantai, bahkan seluruh kayu penyangga rumah juga dipenuhi hewan yang masih belum diketahui namanya tersebut.
Serangga misterius itu berukuran sekitar 1 cm. Bentuk tubuhnya sedikit oval, berwarna hitam dengan tekstur keras. Ada semacam dua 'antena' kecil di bagian kepalanya. Serangga itu memiliki kaki enam dan bisa terbang karena memiliki sayap.
"Bentuknya itu kalau orang sini bilang mirip sapi-sapian. Tapi serangga itu ukurannya kecil. Baunya tidak enak, agak menyengat," kata Camat Jatibanteng Wira Mukti saat dihubungi detikcom, Kamis (16/1/2020).
Hingga kini belum diketahui dari mana serangga misterius itu berasal. Yang pasti, rumah pasutri yang 'dikuasai' serangga itu dekat dengan area persawahan. Anehnya lagi, hanya rumah Pandi-Astuti yang menjadi lokasi jujugan serangga tersebut.
Upaya memberantas serangga dengan menyemprotkan pestisida hingga kini masih terus dilakukan. Meski belum optimal, tapi sudah banyak serangga yang mati akibat semprotan itu. Namun begitu, pemilik rumah tetap mengungsi karena aroma serangga yang cukup menyengat.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Situbondo bahkan berencana melakukan eksperimen. Rencana itu muncul setelah adanya dugaan bahwa serangga berbau menyengat tersebut termasuk hewan dekomposer. Atau hewan yang bisa membuat kompos untuk penyedia unsur hara tanaman. Jika dugaan itu benar, maka keberadaan serangga tersebut dapat membawa keuntungan.
"Kami masih akan melakukan eksperimen untuk memastikan. Apakah serangga itu termasuk dekomposer atau bukan," kata Kepala Disnak Keswan Situbondo, drh Hasanuddin Riwansia kepada detikcom di kantornya, Jalan PB Soedirman.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini