Areal parkir Darmo Park terendam banjir yang merendam motor dan mobil yang terparkir. Pemkot Surabaya menemukan persoalan yang membuat Jalan Mayjen dan kawasan Darmo Park selalu banjir setiap tahunnya.
Salah satu penyebab banjir di Darmo Park sepanjang 150 meter adalah karena saluran air yang masih belum dilebarkan. Saat ini pihak Pemkot Surabaya masih melakukan komunikasi bersama pihak pengelola agar box culvert bisa segera dibangun disana.
"Cipta karya berusaha ketemu sama mereka (Darmo Park), ini (box culvert) harus selesai tahun ini. Kami bangun pedestrian di barat nyantol di situ. Malah airnya keluar kami kena lagi," ujar Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati kepada wartawan, Kamis (20/1/2020).
Erna mengatakan sebelumnya pihaknya telah melakukan komunikasi dengan pihak pengelola agar kawasan tersebut bebas dari banjir. Bahkan komunikasi itu sudah dijalin sejak dua tahun lalu saat Pemkot Surabaya akan membangun pedestrian dan juga box culvet berukuran 2x3 meter di kawasan tersebut, baik di sisi selatan dan utara jalan.
Saluran air di Darmo Park tergolong kecil. Sementara box culvert yang berukuran lebih besar dan pedestrian sudah terpasang dan diperbaiki.
"Mulai tahun 2017 waktu aku bangun pedestrian, aku minta izin ke pihak pengelola untuk bongkar pagarnya agar box culvert besar bisa masuk, supaya punya dia tidak tergenang dan pekerjaanku bisa jalan. Tapi mereka tidak mau. Padahal nanti kalau pekerjaan selesai, tak rekondisi (aku perbaiki pagarnya)," ujar Erna.
Baca juga: BMKG Sebut Banjir di Surabaya Gara-gara Eddy |
Apalagi, di kawasan tersebut kondisi tanahnya juga lebih rendah dibandingkan Jalan Raya. Karena itu dibutuhkan pemasangan box culvert di kedua sisi jalan dengan ukuran besar agar mampu menampung debit air ketika hujan deras turun. Selain itu, pembangunan box culvert di arah sebelumnya dua sisi sudah terbangun dan saluran lancar.
"Tempatnya dia (ruko) memang lebih rendah, dia di bawahnya jalan. Tapi kalau dibangun saluran (box culvert) yang besar, Insyaallah tidak lagi banjir," tandas Erna.
Selain itu, Kepala BPB Linmas Kota Surabaya Eddy Cristijanto menyebut bahwa kawasan Darmo Park banjir karena pintu air yang dipenuhi sampah di kawasan parkir yang membuat air mengenang tidak langsung dibuka pada saat debit air mulai tinggi. Pintu air di kawasan tersebut adalah kewenangan pengelola Darmo Park.
"Kenapa tidak langsung dibuka, akhirnya meluap di sini kan (Jalan Mayjen Sungkono)," kata Eddy. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini