Sebelum Beli Motor Pakai Uang Koin, Pria Ini Sempat Ditertawakan

Sebelum Beli Motor Pakai Uang Koin, Pria Ini Sempat Ditertawakan

Ardian Fanani - detikNews
Selasa, 14 Jan 2020 21:50 WIB
Dasar Wahyudi (40)/Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi - Dasar Wahyudi (40) membeli motor dengan uang koin. Namun sebelum bisa memboyong motor impiannya, ia sempat ditertawakan salah satu dealer.

Akhirnya ia mencari dealer lain yang mau menerima uang tabungannya, yang ia kumpulkan selama dua tahun empat Bulan itu. "Sempat ditertawakan bikin nyali ciut juga. Tapi setelah saya bawa, mereka kaget. Saya cari dulu dealer yang mau menerima uang koin," ujarnya saat ditemui detikcom di rumahnya di Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, Selasa (14/1/2020).


Selain itu, kata Wahyudi, banyak pihak yang merayu dirinya untuk menukarkan uang kepingan Rp 1000 itu. Namun dirinya tetap bersikukuh mengumpulkan uang itu untuk membeli motor.

"Ada yang bilang jika uangnya sudah tidak laku. Ya saya diam saja. Mereka merayu untuk menukar harta karun saya itu. Tapi tetap tujuan saya untuk beli motor," tambahnya.

Saat menukarkan uang koinnya dengan Yamaha NMAX, ia mengaku menyaksikan petugas melakukan penghitungan. Selama 7,5 jam dirinya bersabar untuk mendapatkan motor idamannya tersebut.

"Menyaksikan dan menghitung. Capek. Tapi capeknya jadi seneng setelah mendapatkan motor baru," ungkapnya.

Dari rumah, 6 kaleng uang koin itu ia bawa tanpa menghitungnya. Namun dirinya sempat melakukan eksperimen perhitungan dengan mencari tahu berat koin.


"Satu blek (kaleng biskuit) itu beratnya 18 kilogram. Kalau satu kilogram itu jumlah nominalnya sekitar Rp 224 ribu," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, video Wahyudi membeli NMAX di sebuah dealer dengan uang koin viral di media sosial. Ia membawa 6 kaleng uang koin Rp 24.650.000. Sedangkan harga motor impiannya itu Rp 29.397.000. Jadi ia menambah kekurangannya dengan uang kertas.
Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.