Pemeriksaan dilakukan petugas DLH Kabupaten Mojokerto dengan alat khusus. Mereka juga mengambil sampel air dari kubangan yang mengeluarkan air asin di tengah persawahan Dusun Brayukulon, Desa Brayublandong, Kecamatan Dawarblandong, Mojokerto.
Kabid Penaatan Lingkungan DLH Kabupaten Mojokerto Aminudin mengatakan ada dua parameter yang dia periksa. Salah satunya derajat keasaman atau PH air di kubangan sumber air asin. Menurut dia, derajat keasaman air tergolong normal, yaitu di angka 6,8.
"Untuk sementara kadar garamnya 16,9. Kalau air laut 30-35. Ini masih setengahnya," kata Aminudin kepada wartawan di lokasi, Kamis (9/1/2020).
Ia menjelaskan, kadar garam dari kubangan sumber air asin akan dipastikan melalui penelitian sampel air di laboratorium DLH Kabupaten Mojokerto. Sampel air diambil dari kubangan dan mata air di dalam kubangan yang mengeluarkan air asin.
"Karena bisa jadi kadar garam 16,9 karena bercampur air hujan," terangnya.
Pemeriksaan kadar garam juga dilakukan terhadap air sumur bor warga Dusun Brayukulon sebagai pembanding. Aminudin menegaskan, air di permukiman penduduk itu tidak mengandung garam.
"Kalau di sumur warga kadar garamnya nol," ungkapnya.
Fenomena unik air asin di tengah persawahan Dusun Brayukulon ini disinyalir karena faktor alam. "Memang dari alamnya, tanahnya mengandung garam," tandas Aminudin.
Salah satu mata air asin di kubangan yang terletak di tengah persawahan Dusun Brayukulon masih mengeluarkan minyak. Itu setelah sebuah sumber air asin yang mengeluarkan gelembung gas ini digali oleh Samiadi (55), petani asli Brayukulon menggunakan tangan.
Lubang pada lumpur seukuran tangan dengan kedalaman sekitar 15 cm itu dibiarkan sekitar 30 menit. Setelahnya, lubang ini terisi air asin. Permukaan air ini terdapat gumpalan minyak berwarna cokelat. Aromanya mirip solar.
Selain kubangan ini, terdapat sekitar 9 titik lainnya di persawahan Dusun Brayukulon yang mengeluarkan air asin. Warga setempat tidak mengetahui sejak kapan air asin ini muncul, begitu pula penyebabnya. Menurut warga, fenomena air asin ini sudah aja sejak zaman kolonial Belanda.
Anehnya, air asin ini keluar dari dalam tanah di wilayah lembah yang sangat jauh dari laut. Air asin juga keluar dengan sendirinya dari dalam tanah. Padahal, warga setempat harus mengebor hingga belasan bahkan puluhan meter untuk menemukan sumber air bersih. Terlebih lagi, mata air asin hanya muncul di persawahan Dusun Brayukulon. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini