Berdasarkan informasi yang dihimpun, jembatan di Desa Penunggul, Kecamatan Nguling itu rusak setelah hujan deras yang terjadi pada Selasa (7/1). Debit air sungai yang tinggi dan derasnya arus diduga menyebabkan jembatan itu rusak.
Jembatan yang rusak terbuat dari besi dan kayu selebar kurang lebih satu 1,5 meter dengan panjang 15 meter. Kondisi jembatan reyot dan miring. Sejumlah kayu jembatan juga patah.
Jembatan tersebut selama ini dimanfaatkan kendaraan roda dua, becak hingga pejalan kaki. Akibat jembatan itu rusak, warga dan siswa harus memutar sejauh kurang lebih 4 kilometer.
Camat Nguling Bunardi mengatakan, kondisi jembatan memang sudah lapuk dan sudah tak layak. "Sudah beberapa kali kita ajukan perbaikan," kata Bunardi, Kamis (9/1/2020).
Baca juga: Nalar Tanggap Bencana |
Bunardi menambahkan, sebenarnya jembatan akan diperbaiki tahun ini. Namun sebelum diperbaiki, sudah rusak terlebih dahulu.
"Karena memang sudah agak lama lapuk, kami sudah beberapa kali ajukan perbaikan tapi katanya kemarin PAK nggak cukup. Rencana tahun 2020 ini memang dibangun," pungkas Bunardi. (sun/bdh)