Diterjang Hujan Deras, Tanah di Pacitan Amblas

Diterjang Hujan Deras, Tanah di Pacitan Amblas

Purwoto Sumodiharjo - detikNews
Sabtu, 04 Jan 2020 10:45 WIB
Tanah yang amblas (Foto: Purwo Sumodiharjo)
Pacitan - Fenomena tanah amblas terjadi di Desa Mantren, Kecamatan Punung. Tak ayal warga sekitar pun resah. Apalagi jarak titik amblas dengan permukiman hanya terpaut 50 meter.

"Awalnya hanya retakan kecil. Lha kemarin itu tiba-tiba berubah jadi sebesar itu," ujar Suwito (52), Ketua RT 3 RW 3, Sabtu (4/1/2020).

Pantauan di lokasi, kejadian tersebut menyisakan lubang memanjang. Lebarnya sendiri berkisar 8 sampai 10 meter. Adapun permukaan terdalam mencapai 7 meter.

Adapun di salah satu penjuru terdapat lubang vertikal. Di sekelilingnya terdapat bekas pusaran air. Tanda tersebut diduga sisa aliran air hujan yang masuk ke perut bumi.

"Air yang terkumpul kemungkinan mengalir melalui retakan. Lalu terbawa ke luweng (gua vertikal) yang mungkin ada di bawahnya," terang Didik Alih Wibowo, Kepala Pelaksanan BPBD saat meninjau lokasi.


Informasi dihimpun detikcom, peristiwa tanah amblas pertama kali diketahui, Rabu (1/1) lalu. Kala itu, Sugito (60) pemilik lahan sedang merumput. Tanpa sengaja dirinya mendapati retakan berukuran kecil melintang ladangnya.

Awalnya, Sugito tak curiga. Sebab retakan semacam itu kerap terjadi di lahan kering selama kemarau panjang. Namun setelah beberapa jam kemudian dia kembali ke ladang, ternyata retakan kecil mirip saluran air itu sudah berubah jadi lubang raksasa.

"Memang waktu itu sempat hujan selama hampir 2 jam. Lha yang 1 jam itu deras sekali,'' tambah Suwito yang pertama kali mendapat laporan Sugito.

Informasi itu juga menyebar via media sosial. Banyak warga sekitar yang datang untuk melihat gejala aneh tersebut. Bupati Indartato bersama unsur terkait serta TNI/Polri juga sudah meninjau titik amblas.


Didik Alih Wibowo mengingatkan warga agar tidak mendekati kawasan tersebut. Ini karena kontur tanah sangat gembur. Tentu saja sangat berisiko jika terinjak bagian atasnya.

Sementara untuk mencegah warga memasuki area berbahaya, petugas memasang pembatas di sepanjang lubang. Pemantauan juga rutin dilakukan untuk mengetahui pergerakan lapisan tanah.

"Terpenting bagi kami adalah mengamankan masyarakat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," tandas Didik. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.