"Memang saat ini curah hujan mulai tinggi beberapa hari terakhir, dan membuat kami dari kepolisian turut waspada. Kami mulai membuat posko pengungsi di setiap Polsek jajaran yang daerahnya rawan banjir," jelas Kapolres Ngawi AKBP Dicky Ario Yustisianto kepada wartawan di posko Polsek Kwadungan, Kamis (2/1/2020) malam.
Posko bencana banjir, kata Dicky, disiagakan di enam wilayah Polsek yang merupakan wilayah yang menjadi langganan banjir setiap tahun. Dari enam wilayah Polsek itu, lanjut Dicky, merupakan kawasan yang dilalui sungai besar yakni sungai Madiun dan Bengawan Solo.
"Ada enam kecamatan atau wilayah Polsek yang sangat rawan banjir luapan sungai Madiun dan Bengawan Solo," kata Dicky.
Dicky mengungkapkan enam wilayah Polsek yang disiagakan posko banjir, yakni Polsek Kwadungan dan Polsek Ngawi kota, merupakan siaga luapan sungai Madiun. Selain itu polres Ngawi juga siaga luapan Bengawan Solo yakni wilayah Polsek Pitu, Karanganyar, Widodaren, dan Mantingan.
"Alhamdulillah semua posko telah siap untuk antisipasi bila bencana banjir datang. Mudah-mudahan tidak ada banjir di Ngawi," kata Dicky.
Dalam peninjauan posko bencana, mulai sore hingga malam ini, Dicky didampingi PJU Polres Ngawi serta beberapa unsur Forkopimcam kecamatan lima wilayah yang rawan banjir. Dicky juga melakukan pengecekan ketinggian air yang ada di sungai Madiun dan Bengawan Solo yang relatif masih normal. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini