Saat Sujiati Merengek Menangis Minta Rumahnya yang Retak Parah Dipindah

Saat Sujiati menangis meminta rumahnya dipindah (Foto: Adhar Muttaqin)

Trenggalek - Sujiati, salah satu warga yang rumahnya terdampak retakan tanah di Desa Melis, Kecamatan Gandusar, Trenggalek menangis minta rumahnya dipindah.

"Pripun pak niki (bagaimana pak ini)," kata Sujiati sambil menangis dan merangkul kepala Desa Melis, Sabtu (28/12/2019).

Tangis Sujiati semakin menjadi-jadi saat kepala desa memintanya bersabar dan akan diupayakan untuk segera menggeser posisi rumah semi permanen itu ke lahan yang lebih aman. Suji pun sempat berguling-guling di teras rumah warga.

Sementara itu Kepala Desa Melis Ferry Adi Kusuma mengatakan terkait kondisi rumah Sujiati, pihaknya akan melakukan penggeseran dari lokasi semua ke arah selatan yang dinilai lebih aman.

"Yang retak ini melingkar dari sungai, kemudian ke beberapa rumah warga termasuk Bu Sujiati iki. Kalau digeser ke selatan lebih aman," ujarnya.

Ferry menjelaskan rumah janda tersebut merupakan bantuan dari program bedah rumah pemerintah desa setempat. Struktur rumah merupakan semi permanen berupa lantai semen dengan dinding GRC (Glass-fiber Reinforced Cement) atau papan semen fiberglas.

"Sehingga lebih mudah untuk memindahkan, tinggal dibuat lantainya, rumahnya bisa diangkat ramai-ramai," imbuhnya.

Retakan tanah yang rumah Sujiati relatif parah dibanding rumah warga lain. Retakan selebar 10-20 sentimeter dengan kedalaman 1,5 meter membentang dari halaman hingga ke dalam rumah. Lantai rumah yang belum lama dibangun hancur.

"Saat ini Bu Sujiati tidak berani tidur di rumahnya, karena takut. Pintunya juga tidak bisa ditutup karena retakan ini," jelas Ferry.

Sebelumnya retakan tanah di RT 9 Dusun Ngiringin, Desa Melis mengakibatkan enam bangunan mengalami retak-retak pada dinding dan lantai. Enam bangunan tersebut terdiri dari lima rumah dan satu masjid.

Simak juga video Tanah Bergerak di Jalur Riau-Sumbar: Rumah-rumah Ambles, Jalan Retak:

[Gambas:Video 20detik]

(iwd/iwd)