Kelompok Hamas menyerahkan lebih banyak jenazah sandera yang tewas di Jalur Gaza, setelah Israel mengancam akan mengurangi bantuan kemanusiaan yang masuk saat gencatan senjata berlangsung. Sebanyak delapan jenazah telah diserahkan Hamas, dengan empat jenazah lainnya akan diserahkan berikutnya.
Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza yang berlaku sejak Jumat (10/10), Hamas harus menyerahkan total 48 sandera yang diyakini masih berada di Jalur Gaza. Jumlah itu terdiri atas 20 sandera yang masih hidup dan 28 sandera yang sudah tewas.
Hamas telah menyerahkan semua 20 sandera yang masih hidup kepada Israel, melalui Komite Palang Merah Internasional (ICRC), pada Senin (13/10) waktu setempat. Sebagai imbalan, Israel membebaskan sebanyak 1.968 tahanan dan narapidana Palestina dari penjara-penjara mereka pada hari yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dari 28 jenazah sandera yang masih ada di Jalur Gaza, seperti dilansir Reuters dan Al Jazeera, Rabu (15/10/2025), Hamas sejauh ini baru menyerahkan delapan peti mati berisi jenazah sandera kepada Israel, melalui ICRC.
Sekitar 20 jenazah sandera lainnya -- dengan satu jenazah tidak diketahui keberadaannya -- masih berada di wilayah Jalur Gaza.
Pada Selasa (14/10) waktu setempat, militer Israel mengatakan pihaknya telah menerima empat peti mati dari ICRC di salah satu titik pertemuan di Jalur Gaza bagian utara. Peti-peti mati itu, dengan dikawal pasukan Israel, dibawa melintasi perbatasan masuk ke wilayah Israel sebelum tengah malam.
Dituturkan oleh militer Israel bahwa jenazah para sandera itu akan menjalani proses identifikasi forensik.
Israel kemudian memberitahu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa mereka hanya akan mengizinkan separuh dari jumlah bantuan yang disetujui dalam kesepakatan gencatan senjata Gaza.
Para pejabat Tel Aviv mengatakan pihaknya memutuskan untuk membatasi bantuan kemanusiaan dan menunda rencana pembukaan perbatasan selatan Jalur Gaza dengan Mesir, karena Hamas melanggar kesepakatan dengan tidak menyerahkan jenazah para sandera yang tewas saat ditahan di wilayah tersebut.
Beberapa jam kemudian, menurut seorang pejabat yang terlibat operasi tersebut, Hamas memberitahu para mediator bahwa mereka akan menyerahkan empat jenazah sandera lainnya kepada Israel mulai pukul 19.00 GMT.
Hamas, dalam pernyataan terbaru, mengonfirmasi bahwa penyerahan jenazah para sandera lainnya sedang berlangsung.
Dikatakan juga oleh Hamas bahwa mencari dan mengevakuasi jenazah sandera terbukti sulit karena skala kerusakan yang disebabkan oleh serangan Israel di Jalur Gaza.
Belum diketahui jelas apakah penyerahan lebih banyak jenazah sandera ini dianggap cukup oleh Israel untuk memulihkan pengiriman bantuan secara penuh ke Jalur Gaza. Sebelumnya disepakati sebanyak 600 truk bantuan akan memasuki Jalur Gaza setiap harinya selama gencatan senjata berlangsung.