Wakapolresta Malang Kota Kompol Ari Trestiawan mengatakan bahwa pihaknya hingga malam ini belum menerima laporan resmi terkait kasus tersebut.
"Kami belum menerima laporan terkait kasus itu. Tapi coba saya cek ke Reskrim," ujar Ari saat dikonfirmasi detikcom melalui sambungan telepon, Jumat (27/12/2019).
Terkait menyebarnya kronologi atas peristiwa yang terjadi di media sosial serta broadcast di aplikasi WhatsApp, Ari sungguh sangat menyayangkannya.
"Jika kasus itu benar, dan bisa disertakan bukti-buktinya. Seharusnya melapor, agar tidak menjadi opini di publik," tegasnya.
Ari menegaskan bahwa pihaknya akan menyelidiki informasi yang telah menyebar di media sosial tersebut. Untuk mengungkap kebenaran dari informasi yang tengah berkembang di masyarakat.
"Coba kami selidiki, jika memang sudah menyebar di media sosial," ucapnya.
Pendamping korban membenarkan bahwa kronologi peristiwa yang kini menyebar itu, bersumber dari pihaknya.
"Iya itu dari kami. Sementara hanya itu yang bisa kami lakukan," kata Dina saat dikonfirmasi detikcom melalui sambungan telepon.
Dina mengaku belum dapat memberikan keterangan secara detil terkait masalah tersebut. Karena saat ini, masih fokus untuk memberikan perlindungan terhadap korban.
"Maaf, kami belum bisa kasih keterangan. Karena masih fokus terhadap korban," tegasnya.
Sejak kemarin, jagat maya dihebohkan dengan informasi dugaan pemerkosaan yang disebut dilakukan oleh aktivis anti korupsi di Malang. Akun @sesenggukan melalui cuitannya bahkan menyebut secara gamblang pelaku adalah aktivis di Malang Corruption Watch (MCW).
Simak Video "Biadab! Paman Perkosa Keponakan Usia 15 Tahun hingga Hamil"
(fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini