MUI Jatim Imbau Tak Beri Ucapan Selamat Natal, Ini Pandangan PWNU

MUI Jatim Imbau Tak Beri Ucapan Selamat Natal, Ini Pandangan PWNU

Hilda Meilisa - detikNews
Selasa, 24 Des 2019 16:47 WIB
Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim KH Abdul Matin Djawahir (baju coklat)/Foto: Hilda Meilisa Rinanda
Surabaya - MUI Jatim mengimbau umat Muslim tak mengucapkan selamat Natal karena bertentangan dengan akidah Islam. PWNU Jatim pun memiliki pandangan lain terkait hal ini.

Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim KH Abdul Matin Djawahir menyebut perdebatan tentang boleh tidaknya mengucapkan selamat natal memang tak pernah usai. Setiap ulama juga memiliki pandangan yang berbeda.

"Saat ini diramaikan tentang bagaimana menyampaikan selamat natal dan lain-lain. Sejak dulu tidak ada selesainya. Ini terdapat perbedaan antar ulama. Ada yang tidak boleh. Ada yang mengatakan boleh," kata Matin di Sekretariat PWNU Jatim Jalan Masjid Al Akbar Surabaya, Selasa (24/12/2019).


Matin pun menyarankan hal ini tak usah dipertentangkan. Menurutnya, Allah SWT juga tak melarang setiap orang berbuat baik kepada orang-orang yang tak memusuhi Islam. Hal ini sebagaimana yang telah diucapkan Nabi Muhammad SAW.

Selain itu, Matin juga menilai bupati, gubernur hingga wakil presiden dan presiden sekalipun boleh-boleh saja mengucapkan selamat natal demi menjaga ukhuwah dan persaudaraan sesama umat.

"Demi menjaga ukhuwah, tidak perlu dipertentangkan. Tidak boleh ya terserah, kalau yang perlu bupati, gubernur silakan. Bukan berarti merusak iman kita. Akan tetapi Allah tidak melarang berbuat baik kepada orang yang tidak memusuhi Islam," ungkap Matin.


Simak Video "Dilarang Tulis Ucapan Natal di Cake, TOUS les JOURS Trending"

[Gambas:Video 20detik]



"Rasul bersabda barang siapa menyakiti orang Islam maka sungguh menyakiti saya (rasul). Bagi siapa yg menyakiti saya (rasul) maka menyakiti Allah. Barang siapa yang menyakiti non islam yang tidak menyakiti Islam maka saya (rasul) musuhnya. Besok saya (rasul) musuhi di hari kiamat," imbuhnya.

Tak hanya itu, Matin juga menilai negara ini harus menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Perbedaan pendapat Ini merupakan yang wajar.

"Persatuan dan kesatuan lebih diutamakan selama tidak menyentuh kerusakan akidah kita. Kalau ada pendapat perbedaan ya silakan. Tidak harus sama. Demi utuh Islam dan NKRI," lanjutnya.


Selain itu, Matin menyebut PWNU Jatim menyikapi ucapan natal ini yakni secara khilafiyah. Matin juga mengatakan banser juga diperbolehkan membantu mengamankan gereja-gereja.

"Sikap PWNU Jatim, bahwa intinya mengucapkan selamat natal kepada non muslim itu khilafiyah. Ada boleh ada yang tidak. Yang boleh berkeyaninan boleh silakan. Bagi yang tidak ya tidak. Kalau tidak punya kepentingan apa apa ya diam saja. Banser boleh jaga gereja. Tapi tidak ada instruksi. Kalau ada permintaan pemerintah ya silakan. Tidak ada larangan," pungkasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.