"Memang ada kenaikan tapi ndak terlalu tinggi. Istilahnya masih normal lah," ujar Nyamir (52) pemilik kios kelontong di Pasar Arjowinangun, Jumat (20/12/2019).
Di antara komoditas yang harganya naik adalah gula pasir. Bahan pemanis itu biasanya dijual seharga Rp 11.500 per kilogram. Namun sejak sepekan lalu, harga jual eceran naik menjadi Rp 12.500.
Kondisi serupa juga terjadi pada gula merah. Produk lokal ini naik Rp 1.000 dari harga jual semula Rp 17 ribu/kg. Hal berbeda terjadi pada dua jenis produk hewani. Yakni daging ayam dan daging sapi.
"(Daging) ayam Rp 35 ribu/kg. Daging sapi juga masih seperti biasa, Rp 125 ribu/kg," kata Endang, penjual daging.
Bahan lauk-pauk lain yang tak luput dari kenaikan adalah telur. Pada kondisi normal harga jual di tingkat pengecer Rp 23.000/kg. Namun 4 hari menjelang Natal, harganya naik Rp 2.000/kg.
Sementara untuk memastikan ketersediaan bahan pangan jelang Nataru, Bupati Indartato menggelar sidak. Pasar Arjowinangun menjadi tujuan pertama yang didatangi orang nomor satu di Kota 1001 Gua. Dia pun menyisir semua kios dan lapak di pasar induk tersebut.
"Mudah-mudahan (harga) tetap stabil dan tidak ada kelangkaan. Namun tentu saja kita sudah menyiapkan antisipasi jika memang dipandang perlu," terang Pak In, panggilan akrabnya terkait kegiatan operasi pasar yang sudah direncanakan pemkab.
Antisipasi lain berkaitan dengan ketersediaan elpiji dan Bahan Bakar Minyak (BBM). Sesuai pantauan, lanjut Indartato, stok masih aman hingga pascatahun baru. Khusus layanan BBM selama musim Nataru, pemkab mengimbau pengelola SPBU 24 jam penuh beroperaso. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini